Kepala Bappenas: Bangun Sistem Pangan yang Kuat Melalui Kolaborasi

Jum'at, 06 Desember 2024 - 15:06 WIB
loading...
Kepala Bappenas: Bangun...
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Rachmat Pambudy saat menjadi pembicara kunci di acara JAPFA for Indonesia Emas 2045. FOTO/dok.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Di tengah meningkatnya tekanan global terhadap ketahanan pangan , yang dipicu oleh pertumbuhan populasi, perubahan iklim, dan ketidakpastian geopolitik, memperkuat ekosistem pangan menjadi kunci untuk mencapai tujuan ketahanan pangan jangka panjang Indonesia.

Japfa, sebagai sebagai produsen protein hewani di Asia, menegaskan kembali komitmennya untuk mendukung pengembangan sistem pangan yang tangguh, berkelanjutan, dan inklusif. Hal ini menjadi topik diskusi di acara JAPFA for Indonesia Emas 2045: Nurturing Collaboration in Food Security.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Rachmat Pambudy, menekankan pentingnya kolaborasi antara pemangku kepentingan untuk membangun sistem pangan yang kuat.

"Transformasi pangan tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga membutuhkan partisipasi aktif dari seluruh pemangku kepentingan, mulai dari sektor swasta hingga masyarakat," ujar Rachmat saat menjadi pembicara kunci di acara JAPFA for Indonesia Emas 2045: Nurturing Collaboration in Food Security, dikutip pada Jumat (6/12/2024).



Rachmat menekankan pentingnya transformasi pangan untuk mencapai swasembada pangan, keberlanjutan ekologi, dan peningkatan gizi dan kesehatan masyarakat. Mentransformasi sistem pangan menuju keberlanjutan, ketahanan, dan mendorong ruang yang inklusif adalah kunci yang sama untuk ketahanan pangan.

"Oleh karena itu, saya mengajak kita semua untuk berpartisipasi aktif dan berkolaborasi dalam memperkuat dan mengembangkan sistem pangan yang tangguh, berdaulat, dan berkelanjutan untuk generasi sekarang dan generasi mendatang," jelas Rachmat.

Direktur Utama Japfa, Renaldo Santosa menjelaskan, Japfa telah lama memainkan peran kunci dalam memenuhi kebutuhan protein hewani di Indonesia dan kawasan.

"Kami percaya bahwa ketahanan pangan berarti membangun ekosistem nasional yang tangguh yang menjamin akses terhadap makanan yang aman, terjangkau, dan bergizi bagi setiap warga negara Indonesia. Ini adalah momen yang krusial bagi kita untuk berkolaborasi dan mewujudkan visi ini. Dengan menetapkan kebijakan yang jelas, meningkatkan kualitas dan keamanan pangan, membuka potensi Ekonomi Biru, serta memprioritaskan kesehatan dan gizi generasi muda, kita dapat membantu mewujudkan visi Indonesia dalam ketahanan pangan, kemandirian pangan, dan pertumbuhan ekonomi," jelas Renaldo.



Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana mengungkapkan, pemerintah harus melakukan intervensi guna meningkatkan potensi pertumbuhan dan perkembangan anak-anak.

"Badan Gizi Nasional sebagai tulang punggung utama penciptaan generasi emas 2045, didukung oleh lembaga negara lain membangun arsitektur digital untuk mengontrol penggunaan anggaran sesuai tujuan dan memastikan semua upaya menuju Indonesia emas 2045 tercapai," kata Dadan.

Dadan menambahkan, Sirkulasi Ekonomi Desa (CEV) menjadi blueprint bagi narasi pembangunan ekonomi dan lingkungan di tingkat desa. Program ini berpotensi menciptakan lapangan kerja baru di berbagai sektor, seperti pertanian, energi terbarukan, logistik, dan pengolahan makanan.
(nng)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Sampoerna Perkuat Kolaborasi...
Sampoerna Perkuat Kolaborasi Global Dukung Pertumbuhan Ekonomi Nasional
Environesia Group Usung...
Environesia Group Usung Kolaborasi dan Inovasi di Hipmi Expo 2025
MHU dan TNI Sinergi...
MHU dan TNI Sinergi Dorong Keberlanjutan Lahan Pascatambang
Surveyor Indonesia Kolaborasi...
Surveyor Indonesia Kolaborasi Kembangkan Layanan Transportasi Terintegrasi
Nasabah Bank Sinarmas...
Nasabah Bank Sinarmas Kini Bisa Setor dan Tarik Tunai Lewat Kantor Pos
Tak Hanya BRICS dan...
Tak Hanya BRICS dan OECD, Bappenas Sebut RI Perlu Masuk Seluruh Organisasi Dunia
PLN EPI dan Keraton...
PLN EPI dan Keraton Jogja Kembangkan Green Economy Village di Gunung Kidul
Semen Indonesia dan...
Semen Indonesia dan TKPP Kolaborasi Dukung Program 3 Juta Rumah
Jalin Kerja Sama dengan...
Jalin Kerja Sama dengan Regene Genomics Buka Peluang MNC Life Perluas Pasar
Rekomendasi
Intip Keseruan El Rumi...
Intip Keseruan El Rumi dan Syifa Hadju di Iklan Shopee Big Ramadan Sale
Produsen MinyaKita Ilegal...
Produsen MinyaKita Ilegal di Banten Digerebek, Raup Untung Rp45 Juta Setiap Bulan
Diperiksa Penyidik Kejagung,...
Diperiksa Penyidik Kejagung, Ahok Ngaku Tak Ditanyai Soal BBM Oplosan
Berita Terkini
Kolaborasi PNM dan Kementerian...
Kolaborasi PNM dan Kementerian UMKM Perkuat Literasi Usaha Nasabah
18 menit yang lalu
Tak Toleransi Fraud...
Tak Toleransi Fraud dan Korupsi, Pegadaian Komitmen Implementasikan GCG
18 menit yang lalu
Permintaan Properti...
Permintaan Properti Lewat Rumah123 Capai Lebih 500.000 Tiap Kuartal
37 menit yang lalu
Tol Cibitung-Cilincing...
Tol Cibitung-Cilincing Diskon Tarif 46%, Catat Sampai Kapan Berlakunya
49 menit yang lalu
Mudik Lebaran 2025 Makin...
Mudik Lebaran 2025 Makin Nyaman, KAI Hadirkan KAI Entertainment by NextGO
1 jam yang lalu
Dana Pemda Rp86,85 Triliun...
Dana Pemda Rp86,85 Triliun Mengendap di Bank, Terendah dalam 4 Tahun Terakhir
1 jam yang lalu
Infografis
5 Pejabat China yang...
5 Pejabat China yang Dieksekusi Mati karena Korupsi
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved