Butuh 8 Juta Ton Limbah Sampah Serbuk Gergaji Kayu untuk Maksimalkan PLTU
Rabu, 25 November 2020 - 19:44 WIB
Ketiga, untuk daerah-daerah yang memiliki riset margin besar diharuskan mempertimbangkan penyelarasan dan harmonisasi antara supply dan demand, serta kapasitas keuangan PLN maupun pemerintah. Sementara pada daerah defisit akan diakselerasi pengembangan EBT.
Dalam kesempatan tersebut, Ikhsan menyebut, hingga November 2020, porsi EBT Indonesia tercatat 13,6% dengan kapasitas terpasang kurang lebih 8.000 Megawatt. Di mana, yang mendominasi EBT dalam negeri adalah Pembangkit listrik tenaga air (PLTA), PA, Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP), kepanjangan dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), serta Biomass.
Sementara itu, dari tahun 2000 hingga 2019 pembangkit fosil Indonesia juga baru tercatat 6,6%. Bahkan, di tahun 2020 sampai 2029 akan mengalami penurunan menjadi 3,6%.
"Dan ini kalau kita lihat juga bagaimana pengembangan pembangkit EBT dari 2000 hingga 2019 itu tumbuh 7,1 persen. Tetapi rencana kita ke depan, dari 2020 hingga 2029 itu tumbuh 12 persen," ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Ikhsan menyebut, hingga November 2020, porsi EBT Indonesia tercatat 13,6% dengan kapasitas terpasang kurang lebih 8.000 Megawatt. Di mana, yang mendominasi EBT dalam negeri adalah Pembangkit listrik tenaga air (PLTA), PA, Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP), kepanjangan dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), serta Biomass.
Sementara itu, dari tahun 2000 hingga 2019 pembangkit fosil Indonesia juga baru tercatat 6,6%. Bahkan, di tahun 2020 sampai 2029 akan mengalami penurunan menjadi 3,6%.
"Dan ini kalau kita lihat juga bagaimana pengembangan pembangkit EBT dari 2000 hingga 2019 itu tumbuh 7,1 persen. Tetapi rencana kita ke depan, dari 2020 hingga 2029 itu tumbuh 12 persen," ujarnya.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda