Di Tengah Pandemi, Elnusa Bukukan Laba Bersih Rp187 Miliar
Senin, 30 November 2020 - 23:20 WIB
JAKARTA - Perusahaan penyedia jasa energi, PT Elnusa Tbk (Elnusa), berhasil melewati kuartal III/2020 dengan mencatatkan kinerja positif. Di tengah pandemi Covid-19 serta kondisi industri migas global dan nasional yang penuh tantangan, emiten dengan kode saham ELSA itu membukukan laba bersih Rp187 miliar.
Capaian tersebut diperoleh setelah perseroan membukukan mendapatan usaha pada kuartal III/2020 sebesar Rp5,76 triliun dengan laba bruto dan laba operasi masing-masing Rp614 miliar dan Rp376 miliar.
"Kinerja positif di tengah situasi industri migas global dan nasional yang penuh tantangan ini tentu merupakan prestasi yang patut dibanggakan. Tidak sedikit perusahaan services nasional dan global yang membukukan kerugian bahkan menghentikan operasinya. Kinerja kuartal III ini merupakan upaya terbaik yang telah dilakukan perseroan,” ujar Direktur Utama Elnusa Ali Mundakir dalam siaran persnya di Jakarta, Senin (30/11/2020).
(Baca juga: Inilah 15 Lokasi BBM Satu Harga yang Diresmikan BPH Migas di Manokwari )
Ali menambahkan, kinerja Elnusa akan semakin baik ke depannya. Optimisme ini dilandasi pada kondisi faktual bahwa konsumsi energi dalam negeri masih lebih tinggi dibandingkan dengan kemampuan produksi nasional. Dengan demikian, kata dia, semua aktivitas untuk mempertahankan dan meningkatkan produksi migas nasional akan terus meningkat.
Terlebih lagi, kata dia, berbagai rencana telah ditargetkan pemerintah dalam peningkatan produksi minyak mentah nasional hingga 1 juta barel, penemuan cadangan migas baru, distribusi bahan bakar minyak ke wilayah terdepan, terluar dan tertinggal, hingga peningkatan bauran energi nasional. “Selain itu peluang ini akan semakin besar seiring dengan adaptasi kebiasaan baru, progres penemuan vaksin Covid-19, serta perbaikan stabilitas makroekonomi,” kata Ali.
(Baca juga: Kejar Target Produksi Minyak 1 Juta Barel, SKK Migas Ngarep dari Blok Rokan )
Sementara itu, terkait belanja modal perseroan pada tahun ini, Elnusa telah mengalokasikan dana Rp1 triliun pada awal tahun. Namun karena adanya triple shock, alokasi belanja modal disesuaikan menjadi Rp800 miliar untuk berbagai investasi peralatan migas yang mendukung pertumbuhan, investasi infrastruktur hilir, serta perawatan peralatan secara berkala. Hingga akhir 2020, diestimasikan 70% dari anggaran belanja modal tersebut akan terealisasi.
"Berbagai peluang yang ada ke depan, merupakan kesempatan pertumbuhan bisnis bagi Elnusa. Dengan diversifikasi portofolio, kompetensi, pengalaman panjang serta investasi yang mendukung pertumbuhan, tentunya Elnusa memiliki kesempatan yang lebih baik dalam menangkap berbagai peluang ini,” kata Ali.
Capaian tersebut diperoleh setelah perseroan membukukan mendapatan usaha pada kuartal III/2020 sebesar Rp5,76 triliun dengan laba bruto dan laba operasi masing-masing Rp614 miliar dan Rp376 miliar.
"Kinerja positif di tengah situasi industri migas global dan nasional yang penuh tantangan ini tentu merupakan prestasi yang patut dibanggakan. Tidak sedikit perusahaan services nasional dan global yang membukukan kerugian bahkan menghentikan operasinya. Kinerja kuartal III ini merupakan upaya terbaik yang telah dilakukan perseroan,” ujar Direktur Utama Elnusa Ali Mundakir dalam siaran persnya di Jakarta, Senin (30/11/2020).
(Baca juga: Inilah 15 Lokasi BBM Satu Harga yang Diresmikan BPH Migas di Manokwari )
Ali menambahkan, kinerja Elnusa akan semakin baik ke depannya. Optimisme ini dilandasi pada kondisi faktual bahwa konsumsi energi dalam negeri masih lebih tinggi dibandingkan dengan kemampuan produksi nasional. Dengan demikian, kata dia, semua aktivitas untuk mempertahankan dan meningkatkan produksi migas nasional akan terus meningkat.
Terlebih lagi, kata dia, berbagai rencana telah ditargetkan pemerintah dalam peningkatan produksi minyak mentah nasional hingga 1 juta barel, penemuan cadangan migas baru, distribusi bahan bakar minyak ke wilayah terdepan, terluar dan tertinggal, hingga peningkatan bauran energi nasional. “Selain itu peluang ini akan semakin besar seiring dengan adaptasi kebiasaan baru, progres penemuan vaksin Covid-19, serta perbaikan stabilitas makroekonomi,” kata Ali.
(Baca juga: Kejar Target Produksi Minyak 1 Juta Barel, SKK Migas Ngarep dari Blok Rokan )
Sementara itu, terkait belanja modal perseroan pada tahun ini, Elnusa telah mengalokasikan dana Rp1 triliun pada awal tahun. Namun karena adanya triple shock, alokasi belanja modal disesuaikan menjadi Rp800 miliar untuk berbagai investasi peralatan migas yang mendukung pertumbuhan, investasi infrastruktur hilir, serta perawatan peralatan secara berkala. Hingga akhir 2020, diestimasikan 70% dari anggaran belanja modal tersebut akan terealisasi.
"Berbagai peluang yang ada ke depan, merupakan kesempatan pertumbuhan bisnis bagi Elnusa. Dengan diversifikasi portofolio, kompetensi, pengalaman panjang serta investasi yang mendukung pertumbuhan, tentunya Elnusa memiliki kesempatan yang lebih baik dalam menangkap berbagai peluang ini,” kata Ali.
(ynt)
Lihat Juga :
tulis komentar anda