Didukung Produksi dan Permintaan Makin Baik, Airlangga: Pemulihan Ekonomi Kian Nyata
Rabu, 02 Desember 2020 - 19:59 WIB
Catatan lain dari laporan tersebut yang perlu mendapat perhatian, adalah:
▪ Pertumbuhan penjualan masih terbatas, dengan adanya surplus kapasitas operasi dan penumpukan pekerjaan. Hal yang perlu mendapat perhatian untuk perbaikan pada sisi produksi adalah kemudahan untuk kegiatan perekrutan pekerja, yang selama sembilan bulan terakhir menghadapi peningkatan PHK akibat pandemi.
▪ Rantai pasok untuk ketersediaan bahan baku selama masa pandemi mengalami hambatan, terutama kurangnya tenaga distributor yang menyebabkan penundaan pengiriman.
▪ Kenaikan biaya input pada November 2020 menyebabkan harga bahan baku meningkat, dan depresiasi rupiah yang mendorong inflasi menjadi lebih tinggi. Kondisi ini menyebabkan beban biaya kepada konsumen menjadi lebih tinggi, meskipun kenaikan harga output masih relatif rendah.
▪ Mayoritas korporasi mengharapkan output produksi semakin meningkat sejalan dengan membaiknya sisi permintaan.
Demikian pula dengan catatan dari tren impor bahan baku dan bahan penolong, yang hingga Oktober terus mengalami penurunan, pada November 2020 mulai sedikit menunjukkan adanya kenaikan, yang menandai ekspansi kegiatan produksi domestik.
Pada Desember 2020, selama ini digelar event Hari Belanja Online (harbolnas) yang dilakukan oleh platform marketplace digital, diharapkan akan meningkatkan sentimen permintaan, sehingga korporasi dan industri dapat mengambil kesempatan untuk meningkatkan kapasitas produksinya.
Kondisi yang semakin baik ini, dan upaya untuk menjaga momentum tren ekspansif, baik dari sisi permintaan maupun sisi produksi, diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV-2020 semakin baik, dibandingkan dengan periode sebelumnya.
“Untuk melanjutkan tren positif pertumbuhan ekonomi pada Kuartal IV/ 2020, kita perlu menjaga momentum perbaikan kegiatan ekonomi, baik dari sisi permintaan maupun sisi produksi," tutur Menko Airlangga.
▪ Pertumbuhan penjualan masih terbatas, dengan adanya surplus kapasitas operasi dan penumpukan pekerjaan. Hal yang perlu mendapat perhatian untuk perbaikan pada sisi produksi adalah kemudahan untuk kegiatan perekrutan pekerja, yang selama sembilan bulan terakhir menghadapi peningkatan PHK akibat pandemi.
▪ Rantai pasok untuk ketersediaan bahan baku selama masa pandemi mengalami hambatan, terutama kurangnya tenaga distributor yang menyebabkan penundaan pengiriman.
▪ Kenaikan biaya input pada November 2020 menyebabkan harga bahan baku meningkat, dan depresiasi rupiah yang mendorong inflasi menjadi lebih tinggi. Kondisi ini menyebabkan beban biaya kepada konsumen menjadi lebih tinggi, meskipun kenaikan harga output masih relatif rendah.
▪ Mayoritas korporasi mengharapkan output produksi semakin meningkat sejalan dengan membaiknya sisi permintaan.
Demikian pula dengan catatan dari tren impor bahan baku dan bahan penolong, yang hingga Oktober terus mengalami penurunan, pada November 2020 mulai sedikit menunjukkan adanya kenaikan, yang menandai ekspansi kegiatan produksi domestik.
Pada Desember 2020, selama ini digelar event Hari Belanja Online (harbolnas) yang dilakukan oleh platform marketplace digital, diharapkan akan meningkatkan sentimen permintaan, sehingga korporasi dan industri dapat mengambil kesempatan untuk meningkatkan kapasitas produksinya.
Kondisi yang semakin baik ini, dan upaya untuk menjaga momentum tren ekspansif, baik dari sisi permintaan maupun sisi produksi, diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV-2020 semakin baik, dibandingkan dengan periode sebelumnya.
“Untuk melanjutkan tren positif pertumbuhan ekonomi pada Kuartal IV/ 2020, kita perlu menjaga momentum perbaikan kegiatan ekonomi, baik dari sisi permintaan maupun sisi produksi," tutur Menko Airlangga.
(akr)
tulis komentar anda