Harga CPO Bangkit, Produksi Tahun Depan Diprediksi Tumbuh 3,5%
Jum'at, 04 Desember 2020 - 09:34 WIB
JAKARTA - Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) memproyeksi produksi minyak sawit mentah (CPO) di tahun 2021 akan naik 3,5% dari tahun sebelumnya atau mencapai 49 juta ton.
Wakil Ketua Umum III Gapki Togar Sitanggang mengatakan, proyeksi ini dilakukan dengan hati-hati dan juga mempertimbangkan kemungkinan gelombang kedua dan ketiga serta ketersediaan dan distribusi vaksin Covid-19 di Indonesia. "Diperkirakan produksi minyak sawit meningkat sekitar 3,5% dan konsumsi industri makanan meningkat sekitar 2,5%," ujarnya.
Togar melanjutkan, permintaan minyak sawit untuk industri oleochemical masih akan tetap tinggi. Sementara kinerja ekspor sawit akan sangat bergantung terhadap kondisi ekonomi global, namun diperkirakan akan meningkat hingga 11,5% jika kondisi ekonomi mulai berangsur pulih.
Untuk konsumsi biodiesel akan ditempatkan pada dua skenario, yaitu pada B30 dan B20. Togar menuturkan, jika pemerintah memutuskan untuk melanjutkan mandatori B30 di tahun 2021, maka akan ada peningkatan konsumsi sekitar 12% dan mendorong harga minyak sawit menjadi 750-850 USD/mt.
Namun jika pemerintah kembali kepada B20 maka akan ada penurunan konsumsi sekitar -25%, yang diperkirakan akan membentuk harga sawit di kisaran 600-700 USD/mt. "Pada paruh pertama, konsumsi domestik ekspor mungkin tidak sama dengan tahun ini. Namun diharapkan pada paruh kedua kondisi akan membaik," jelasnya
Wakil Ketua Umum III Gapki Togar Sitanggang mengatakan, proyeksi ini dilakukan dengan hati-hati dan juga mempertimbangkan kemungkinan gelombang kedua dan ketiga serta ketersediaan dan distribusi vaksin Covid-19 di Indonesia. "Diperkirakan produksi minyak sawit meningkat sekitar 3,5% dan konsumsi industri makanan meningkat sekitar 2,5%," ujarnya.
Togar melanjutkan, permintaan minyak sawit untuk industri oleochemical masih akan tetap tinggi. Sementara kinerja ekspor sawit akan sangat bergantung terhadap kondisi ekonomi global, namun diperkirakan akan meningkat hingga 11,5% jika kondisi ekonomi mulai berangsur pulih.
Untuk konsumsi biodiesel akan ditempatkan pada dua skenario, yaitu pada B30 dan B20. Togar menuturkan, jika pemerintah memutuskan untuk melanjutkan mandatori B30 di tahun 2021, maka akan ada peningkatan konsumsi sekitar 12% dan mendorong harga minyak sawit menjadi 750-850 USD/mt.
Namun jika pemerintah kembali kepada B20 maka akan ada penurunan konsumsi sekitar -25%, yang diperkirakan akan membentuk harga sawit di kisaran 600-700 USD/mt. "Pada paruh pertama, konsumsi domestik ekspor mungkin tidak sama dengan tahun ini. Namun diharapkan pada paruh kedua kondisi akan membaik," jelasnya
(nng)
Lihat Juga :
tulis komentar anda