UMKM Ikut Ekspor Serentak ke Pasar Global, Kemendag Ungkap Sederet Manfaatnya

Selasa, 08 Desember 2020 - 11:18 WIB
Kemendag melakukan ekspor serentak ke pasar global digelar secara virtual Jumat (4/12/2020). FOTO/dok.Kemendag
JAKARTA - Kementerian Perdagangan (Kemendag) menegaskan keterlibatan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam pelepasan ekspor serentak ke pasar global akan berdampak terhadap terungkitnya ekonomi hingga membuka lebih banyak lagi lapangan kerja baru. Pasalnya, UMKM merupakan sektor yang berperan penting dalam pemulihan ekonomi. Berdasarkan laporan Badan Koordinasi Penanaman Modal UMKM mampu menyumbang Produk Domestik Druto (PDB) sebesar 61,7 persen. Sebab itu, Kemendag terus mendorong UMKM dapat memperluas ekpsornya ke luar negeri.

"Ekspor itu penting karena kami menyadari upaya dalam pemulihan ekonomi nasional sekarang ialah membangkitkan dan memperkuat UMKM Indonesia. Salah satu caranya, mendorong mereka supaya bisa mengakses pasar ekspor," ujar Staf Khusus Menteri Perdagangan Bidang Kerja Sama dan Perjanjian Perdagangan Internasional, Alexander Yahya Datuk, di Jakarta, Selasa (8/12/2020).



Menurut dia keterlibatan UMKM menjadi bagian dari kegiatan ekspor memberikan semangat baru bagi pelaku usaha semakin bersemangat melakukan kegiatan produksi sekaligus mendorong ekonomi UMKM tumbuh pesat. Di samping itu, pemerintah juga memperoleh imbal balik untuk meningkatkan devisa negara. "Ekspor sendiri merupakan program pemulihan ekonomi nasional. Di mana ketika ekspor meningkat yang pasti neraca perdagangan akan semakin baik sekaligus meningkatkan devisa negara," tuturnya.



Sementara dari sisi tenaga kerja akan semakin banyak membuka kesempatan lapangan kerja baru disebabkan ekonomi pelaku UMKM terus tumbuh. Dengan demikian, akan berdampak besar bagi perekonomian nasional. "Kenapa UMKM bisa menjadi penting, karena UMKM itu kita tahu bersama adalah penyumbang lapangan pekerjaan terbesar di Indoenesia, Jadi, penting bagi kami Kementerian Perdagangan untuk bisa mensuport UMKM dapat mengakses pasar ekspor," kata dia.

Dia memastikan bahwa ke depan Kementerian Perdagangan akan terus memberikan dukungan penuh kepada pelaku UMKM untuk bisa menembus pasar ekspor dengan mudah. Di sisi lain, pihaknya juga terus memberikan pelatihan agar kualitas produk ekspor dapat terus ditingkatkan. "Kemendag punya program khusus mendorong UMKM salah satunya melalui Pusat Pengembangan Ekspor Indonesia (PPEI). Jadi kami melatih skill agar UMKM mengetahui teknis ekspor sampai bisa melakukan kegiatan ekspor," ujarnya.

Tidak hanya itu, Kemendag juga memberikan pendampingan kepada pelaku UMKM untuk meningkatkatkan desain, kemasan sampai olahan produk mereka. Hal tersebut berguna agar produk UMKM mampu bersaing di pasar global. "Kami support di situ dan ini sudah berjalan. Harapannya bisa menjadi juara ekspor dan semakin banyak UMKM yang bisa mengakses pasar ekspor Sehingga bisa berkembang dengan begitu ekonomi kita akan lebih kuat," tandas dia.



Sebagai informasi Presiden Joko Widodo melakukan seremoni pelepasan ekspor tahun 2020 yang digelar secara virtual Jumat (4/12) lalu. Berdasarkan laporan Kemendag 133 perusahaan yang berpartisipasi sebanyak 54 perusahaan di antaranya merupakan UMKM. Adapun nilai ekspor UMKM tercatat mencapai USD12,29 juta atau setara Rp178,15 miliar. Dari 54 UMKM tersebut, tujuh UMKM akan melakukan ekspor perdananya.

Sedangkan total nilai ekspor perusahaan non-UMKM dan UMKM tercatat sebesar USD1,64 atau setara dengan Rp 23,75 triliun. Sebagaimana diketahui, Presiden Joko Widodo yang menghadiri kegiatan pelepasan ekspor tersebut memerintahkan Kemendag dan instansi terkait untuk lebih banyak memberi akses ekspor kepada UMKM serta melakukan pendampingan.
(nng)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More