Penumpang MRT Jakarta Naik-Turun di Tengah Pandemi
Kamis, 10 Desember 2020 - 13:26 WIB
JAKARTA - PT Mass Rapid Transit atau Moda Raya Terpadu (MRT) mengalami naik-turun dari sisi jumlah penumpang pada tahun ini. Hal ini dikarenakan pandemi virus corona (Covid-19) yang menginfeksi hampir seluruh daerah di Indonesia.
Direktur Utama MRT Jakarta William Sabandar mengatakan, sebenarnya jumlah penumpang MRT Jakarta pada periode Januari hingga Februari mengalami hal yang cukup menggembirakan. Namun pada bulan selanjutnya jumlah penumpang anjlok karena adanya pandemi.
“Kalau kita lihat perjalanannya Januari dan Februari cukup menggembirakan. Karena pandemi Covid-19 sehingga penumpang turun,” ujarnya dalam acara Forum Jurnalis MRT Jakarta secara virtual, Kamis (10/12/2020).
( )
Menurut William, pada bulan Juni angkanya mulai naik kembali seiring dengan relaksasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang dilakukan oleh pemerintah. Pada bulan Juni, jumlah penumpang rata-rata mencapai 17.000 per hari. “Bulan juni angka naik walaupun pemberlakuan PSBB jumlah yang tercatat 17.000,” ucapnya.
Hingga saat ini, rata-rata penumpang MRT mulai naik kembali. Adapun rata-rata penumpang MRT mencapai 27.901 per hari dan diharapkan masih bisa berkembang hingga akhir tahun nanti.
“Rata-rata penumpang 27.901 per hari masih akan terus berkembang sampai 31 desember yang diharapkan ada di 26.000 sampai 27.000,” ucapnya.
( )
William mengakui jika pendapatan dari jumlah penumpang tidak bisa diandalkan di masa pandemi virus corona. Oleh karena itu, perseroan perlu mencari alternatif bisnis lainnya. “Dari sisi bisnis jumlah penumpang tidak terlalu berharap banyak. Sehingga kita meraup pendapatan dari non fearbox,” ucapnya.
Direktur Utama MRT Jakarta William Sabandar mengatakan, sebenarnya jumlah penumpang MRT Jakarta pada periode Januari hingga Februari mengalami hal yang cukup menggembirakan. Namun pada bulan selanjutnya jumlah penumpang anjlok karena adanya pandemi.
“Kalau kita lihat perjalanannya Januari dan Februari cukup menggembirakan. Karena pandemi Covid-19 sehingga penumpang turun,” ujarnya dalam acara Forum Jurnalis MRT Jakarta secara virtual, Kamis (10/12/2020).
( )
Menurut William, pada bulan Juni angkanya mulai naik kembali seiring dengan relaksasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang dilakukan oleh pemerintah. Pada bulan Juni, jumlah penumpang rata-rata mencapai 17.000 per hari. “Bulan juni angka naik walaupun pemberlakuan PSBB jumlah yang tercatat 17.000,” ucapnya.
Hingga saat ini, rata-rata penumpang MRT mulai naik kembali. Adapun rata-rata penumpang MRT mencapai 27.901 per hari dan diharapkan masih bisa berkembang hingga akhir tahun nanti.
“Rata-rata penumpang 27.901 per hari masih akan terus berkembang sampai 31 desember yang diharapkan ada di 26.000 sampai 27.000,” ucapnya.
( )
William mengakui jika pendapatan dari jumlah penumpang tidak bisa diandalkan di masa pandemi virus corona. Oleh karena itu, perseroan perlu mencari alternatif bisnis lainnya. “Dari sisi bisnis jumlah penumpang tidak terlalu berharap banyak. Sehingga kita meraup pendapatan dari non fearbox,” ucapnya.
(ind)
tulis komentar anda