Hungaria Kembangkan Gelang Pembayaran Nontunai
Jum'at, 11 Desember 2020 - 11:15 WIB
JAKARTA - Teknologi pembayaran nontunai baru saja diluncurkan Hungaria. Berbentuk gelang dan diberi nama Festipay, alat pembayaran itu siap menyapa masyarakat Indonesia.
Menurut CEO Festipay Daniel Kaderjak, teknologi ini merupakan pelopor dalam penggunaan gelang berkemampuan NFC yang melayani tujuan kontrol akses dan pembayaran tanpa uang tunai. "Festipay sudah masif digunakan di negara-negara Eropa. Di sana masyarakat menggunakan gelang tersebut untuk berbagai macam pembayaran," ucapnya. (Baca: Transaksi Nontunai di SPBU Jatimbalinus Naik 269 Persen)
“Festipay menyediakan solusi fintech terintegrasi yang canggih, layanan untuk berbagai acara, festival, dan tempat belanja. Festipay sendiri telah digunakan di lebih dari 80 festival di Eropa yang ada di 11 negara (EU dan APAC),” katanya.
"Kami terus mengembangkan dan menerapkan teknologi paling canggih, menyediakan ekosistem pembayaran unik yang berfungsi baik offline maupun online, dan memiliki kemampuan untuk sangat dipersonalisasi. Saya yakin kombinasi dari semua ini membuat kami unik dan juga cukup fleksibel untuk dapat melayani berbagai klien dari pedagang mikro hingga festival terbesar di dunia," papar Kaderjak.
Lalu, bagaimana dengan di Indonesia. Menurut Kaderjak, pihaknya sejauh ini telah menjalin kerja sama dengan Telkom Indonesia. "Namun, kami ingin terus mengembangkan teknologi ini dengan bekerja sama perusahaan-perusahaan lokal lainnya. Tampaknya dalam waktu dekat kami akan melakukan kerja sama lagi," sebutnya. (Baca juga: Lulus Kuliah Ingin Dapat pekerjaan yang Diimpikan, Ini Kuncinya)
Hal yang membanggakan Kaderjak adalah dukungan yang diberikan pemerintah Indonesia dengan keleluasaan memperkenalkan Festipay. "Dukungan pemerintah Indonesia sangat baik, terutama dalam bentuk hibah di masa-masa sulit ini. Karena kita tahu bahwa pandemi Covid-19 ini telah meluluhlantakkan mayoritas industri di Indonesia. Dan saya melihat pemerintah di sini sangat mendukung industri tersebut. Kami juga berterima kasih pemerintah Indonesia menciptakan lingkungan peraturan yang melindungi kepentingan warganya dan memungkinkan pembangunan serta persaingan yang sehat," tuturnya.
Khusus di Indonesia ini, Kaderjak merasa tertantang untuk mengembangkan teknologi Festipay. Pasalnya, dengan geografis dan jumlah penduduk yang banyak menjadikan Indonesia sangat unik.
"Setiap pasar berbeda dan saya harus mengatakan bahwa Indonesia dengan ribuan pulau dan jumlah penduduk yang besar adalah tempat yang sangat unik. Artinya, kami perlu menyesuaikan beberapa aspek dari solusi kami untuk lebih memenuhi kebutuhan dan kebiasaan pelanggan di Indonesia," ucapnya. (Baca juga: Ampuh Tingkatkan Imunitas, Bagaimana Vaksin Bekerja?)
"Menurut saya, kejelasan regulasi dan akses teknologi menjadi faktor tantangan di Indonesia bagi perusahaan mana pun yang bergerak di bidang fintech. Kurangnya infrastruktur jasa keuangan yang berkembang juga menjadi tantangan, namun saya yakin ini bisa menjadi peluang juga," papar Kaderjak.
Dalam kesempatan ini, Kaderjak juga mengatakan bahwa niatan untuk memasarkan Festipay di Indonesia ini akan mulus. Pasalnya, belum lama ini Indonesia dan Hungaria baru saja menjalin kolaborasi teknologi lewat agenda Forum Bisnis Virtual Tech 2.0.
Forum kedua negara ini membahas mengenai startup dan manajemen inovasi, teknologi transportasi, hingga teknologi medis. (Andika H Mustaqim)
Menurut CEO Festipay Daniel Kaderjak, teknologi ini merupakan pelopor dalam penggunaan gelang berkemampuan NFC yang melayani tujuan kontrol akses dan pembayaran tanpa uang tunai. "Festipay sudah masif digunakan di negara-negara Eropa. Di sana masyarakat menggunakan gelang tersebut untuk berbagai macam pembayaran," ucapnya. (Baca: Transaksi Nontunai di SPBU Jatimbalinus Naik 269 Persen)
“Festipay menyediakan solusi fintech terintegrasi yang canggih, layanan untuk berbagai acara, festival, dan tempat belanja. Festipay sendiri telah digunakan di lebih dari 80 festival di Eropa yang ada di 11 negara (EU dan APAC),” katanya.
"Kami terus mengembangkan dan menerapkan teknologi paling canggih, menyediakan ekosistem pembayaran unik yang berfungsi baik offline maupun online, dan memiliki kemampuan untuk sangat dipersonalisasi. Saya yakin kombinasi dari semua ini membuat kami unik dan juga cukup fleksibel untuk dapat melayani berbagai klien dari pedagang mikro hingga festival terbesar di dunia," papar Kaderjak.
Lalu, bagaimana dengan di Indonesia. Menurut Kaderjak, pihaknya sejauh ini telah menjalin kerja sama dengan Telkom Indonesia. "Namun, kami ingin terus mengembangkan teknologi ini dengan bekerja sama perusahaan-perusahaan lokal lainnya. Tampaknya dalam waktu dekat kami akan melakukan kerja sama lagi," sebutnya. (Baca juga: Lulus Kuliah Ingin Dapat pekerjaan yang Diimpikan, Ini Kuncinya)
Hal yang membanggakan Kaderjak adalah dukungan yang diberikan pemerintah Indonesia dengan keleluasaan memperkenalkan Festipay. "Dukungan pemerintah Indonesia sangat baik, terutama dalam bentuk hibah di masa-masa sulit ini. Karena kita tahu bahwa pandemi Covid-19 ini telah meluluhlantakkan mayoritas industri di Indonesia. Dan saya melihat pemerintah di sini sangat mendukung industri tersebut. Kami juga berterima kasih pemerintah Indonesia menciptakan lingkungan peraturan yang melindungi kepentingan warganya dan memungkinkan pembangunan serta persaingan yang sehat," tuturnya.
Khusus di Indonesia ini, Kaderjak merasa tertantang untuk mengembangkan teknologi Festipay. Pasalnya, dengan geografis dan jumlah penduduk yang banyak menjadikan Indonesia sangat unik.
"Setiap pasar berbeda dan saya harus mengatakan bahwa Indonesia dengan ribuan pulau dan jumlah penduduk yang besar adalah tempat yang sangat unik. Artinya, kami perlu menyesuaikan beberapa aspek dari solusi kami untuk lebih memenuhi kebutuhan dan kebiasaan pelanggan di Indonesia," ucapnya. (Baca juga: Ampuh Tingkatkan Imunitas, Bagaimana Vaksin Bekerja?)
"Menurut saya, kejelasan regulasi dan akses teknologi menjadi faktor tantangan di Indonesia bagi perusahaan mana pun yang bergerak di bidang fintech. Kurangnya infrastruktur jasa keuangan yang berkembang juga menjadi tantangan, namun saya yakin ini bisa menjadi peluang juga," papar Kaderjak.
Dalam kesempatan ini, Kaderjak juga mengatakan bahwa niatan untuk memasarkan Festipay di Indonesia ini akan mulus. Pasalnya, belum lama ini Indonesia dan Hungaria baru saja menjalin kolaborasi teknologi lewat agenda Forum Bisnis Virtual Tech 2.0.
Forum kedua negara ini membahas mengenai startup dan manajemen inovasi, teknologi transportasi, hingga teknologi medis. (Andika H Mustaqim)
(ysw)
Lihat Juga :
tulis komentar anda