Bank Indonesia Dorong Ekspor Produk UMKM di Sulsel

Sabtu, 12 Desember 2020 - 17:23 WIB
"Untuk menjadi spesialty harus memenuhi standard tertentu, jadi kalau belum memenuhi standard, tugas kita untuk (bantu) tingkatkan kualitas. Jika hasil kurasi kurang di bagian tertentu, kita akan bina di situ. Kopi Luwak Malino ini sudah memenuhi dan menjadi spesialti karena dia kopi khusus," papar Edwin.



Pembinaan Kopi Luwak Malino merupakan bagian dari program Local Development Bank Indonesia Sulsel untuk mendorong UMKM dengan produk unggulan Sulsel menembus ekspor, sehingga berefek ke pertumbuhan ekonomi.

Barista Kopi Luwak Malino, Sain mengungkapkan terima kasih kepada Bank Indonesia karena membantu pengembangan Kopi Luwak Malino, utamanya dalam promosi produk.

"Bank Indonesia utamanya, mereka membantu promosi. Kalau ada event, kami diikutkan, kami juga dijadikan prioritas. Selain itu, ada bantuan-bantuan yang lain juga," katanya.

Lebih jauh, Sain mengatakan, rata-rata produksi Kopi Luwak Malino mencapai kisaran 200 hingga 300 kilogram (kg) per bulan. Berbeda dengan kopi lainnya karena merupakan produk spesialty, harga Kopi Luwak Malino bisa mencapai Rp1,8 juta per kg.

"Luwak itu punya rate yang berbeda dengan kopi lain, makanya punya (segmen) customer sendiri," ujarnya.



Hingga saat ini, Kopi Luwak Malino telah dipasarkan di Jakarta, terserap di sejumlah toko oleh-oleh di Makassar, di warkop-warkop, hingga dikonsumsi oleh pelanggan individual. Serta, sudah menembus beberapa pasar internasional, diantaranya Singapura, Taiwan, Thailand, dan Hongkong.
(agn)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More