Gerah dengan Trending Topic Boikot, JNE: Kami Netral dan Merangkul Semua Golongan
Sabtu, 12 Desember 2020 - 20:44 WIB
JAKARTA - Head of Media Relations Departement JNE Hendrianida Primantim menjelaskan terkait dengan pemberitaan ramainya beredar tagar #boikotJNE di media sosial . Perseroan pun menyampaikan keberatan atas isi berita tersebut.
Lebih detail dia menjelaskan beberapa poin. Poin pertama yang dijelaskan rekam jejak JNE sebagai perusahaan yang didirikan dan dimiliki oleh anak bangsa. Diawali sejak didirikan 30 tahun silam oleh sang pendiri JNE yaitu, Alm. H. Soeprapto Soeparno, perseroan menerapkan nilai-nilai spiritual dalam kultur memberi, menyantuni, dan menyayangi. ( Baca juga:BPH Migas dan Pertamina Resmikan 44 Lokasi BBM 1 Harga )
"Kami bangga dengan kultur perusahaan yang menyantuni para anak yatim, fakir miskin, tuna netra, janda tidak mampu, serta kaum dhuafa lainnya," ujar Hendrianida hari ini (12/12) di Jakarta.
Berikutnya dia menyampaikan, JNE sebagai perusahaan pengiriman ekspres dan logistik tentunya bersifat netral dan merangkul semua golongan. Perusahaan tidak memandang latar belakang agama, suku, ras, dan pandangan politik. Ini terbukti sebagaimana JNE senantiasa memfasilitasi seluruh kegiatan dari 50 ribu karyawan di seluruh Nusantara.
"Dan mereka semua tentu saja dari berbagai latar belakang, suku, ras, serta agama yang berbeda," jelasnya. ( Baca juga:Habib Rizieq Pesan Masyarakat Jangan Sampai Teralihkan Soal Penembakan 6 Laskar FPI )
Kemudian lebih lanjut, mengenai video-video yang diunggah di media sosial milik JNE tentang ucapan selamat ulang tahun yang ke-30. Perseroan sewajarnya menerima ucapan selamat ulang tahun dari pihak mana pun dan merupakan sepenuhnya ucapan dari tokoh publik kepada perusahaan. Sehingga tagline ‘Bahagia Bersama’ dapat bermakna mengantarkan kebahagiaan ke seluruh Indonesia dan memberikan manfaat terhadap bangsa maupun negara.
"Besar harapan penjelasan kami ini dapat mengurai masalah dan menjadi informasi bermanfaat. Semata-mata demi tidak terjadi kesalahpahaman," ujarnya.
Lebih detail dia menjelaskan beberapa poin. Poin pertama yang dijelaskan rekam jejak JNE sebagai perusahaan yang didirikan dan dimiliki oleh anak bangsa. Diawali sejak didirikan 30 tahun silam oleh sang pendiri JNE yaitu, Alm. H. Soeprapto Soeparno, perseroan menerapkan nilai-nilai spiritual dalam kultur memberi, menyantuni, dan menyayangi. ( Baca juga:BPH Migas dan Pertamina Resmikan 44 Lokasi BBM 1 Harga )
"Kami bangga dengan kultur perusahaan yang menyantuni para anak yatim, fakir miskin, tuna netra, janda tidak mampu, serta kaum dhuafa lainnya," ujar Hendrianida hari ini (12/12) di Jakarta.
Berikutnya dia menyampaikan, JNE sebagai perusahaan pengiriman ekspres dan logistik tentunya bersifat netral dan merangkul semua golongan. Perusahaan tidak memandang latar belakang agama, suku, ras, dan pandangan politik. Ini terbukti sebagaimana JNE senantiasa memfasilitasi seluruh kegiatan dari 50 ribu karyawan di seluruh Nusantara.
"Dan mereka semua tentu saja dari berbagai latar belakang, suku, ras, serta agama yang berbeda," jelasnya. ( Baca juga:Habib Rizieq Pesan Masyarakat Jangan Sampai Teralihkan Soal Penembakan 6 Laskar FPI )
Kemudian lebih lanjut, mengenai video-video yang diunggah di media sosial milik JNE tentang ucapan selamat ulang tahun yang ke-30. Perseroan sewajarnya menerima ucapan selamat ulang tahun dari pihak mana pun dan merupakan sepenuhnya ucapan dari tokoh publik kepada perusahaan. Sehingga tagline ‘Bahagia Bersama’ dapat bermakna mengantarkan kebahagiaan ke seluruh Indonesia dan memberikan manfaat terhadap bangsa maupun negara.
"Besar harapan penjelasan kami ini dapat mengurai masalah dan menjadi informasi bermanfaat. Semata-mata demi tidak terjadi kesalahpahaman," ujarnya.
(uka)
tulis komentar anda