Indonesia Masih Impor Produk Israel per Juni 2024, Ada yang Meningkat 171%

Senin, 15 Juli 2024 - 21:41 WIB
loading...
Indonesia Masih Impor...
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan Indonesia masih impor sejumlah barang dari Israel, meskipun sebagian masyarakat menyampaikan seruan aksi boikot. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan Indonesia masih impor sejumlah barang dari Israel , meskipun sebagian masyarakat menyampaikan seruan aksi boikot terhadap produk-produk negara Yahudi tersebut. Namun demikian, Plt Kepala BPS, Amalia W Widyasanti mengatakan, angka impor produk Israel ke Indonesia menurun drastis yaitu sekitar 54% pada Juni 2024.

"Impor asal Israel itu sangat-sangat kecil sekali dibandingkan dengan total impor Indonesia. Saking kecilnya ini jadi tidak berarti jika dibandingkan dengan total impor," jelasnya dalam konferensi pers hari ini, Senin (15/7/2024).



Berdasarkan data BPS yang diperoleh MNC Portal Indonesia, total impor barang asal Israel pada Juni 2024 mencapai USD2,76 juta atau turun 53,6% dibandingkan Mei 2024 yang tercatat USD5,97 juta. Namun demikian jika dibandingkan periode sama tahun lalu yang tercatat USD1,51 juta, impor barang dari Israel ini naik 82%.

Adapun komoditas yang paling banyak diimpor pada Juni 2024 di antaranya mesin atau perlengkapan elektrik dan bagiannya atau HS 85 senilai USD889.213 atau merosot 77% dibandingkan Mei 2024 yang tercatat USD3,86 juta. Tapi secara tahunan nilai impor komoditas ini mengalami peningkatan 202,99% dibandingkan Juni 2023 yang tercatat USD293.480.



Selanjutnya, komoditas yang juga diimpor dari Israel yaitu instrumen optik, fotografi, sinematografi, dan medis atau HS 90 yang mencapai USD616.468 pada Juni 2024 atau meningkat 171% dibanding bulan lalu sebesar USD226.908. Nilai komoditas ini meningkat 43% dari Juni 2023 yang mencapai USD429.289.

Kemudian komoditas mesin/peralatan mekanis dan bagiannya atau HS 84 di mana nilai impor komoditas ini mencapai USD374.527 pada Juni 2024 atau turun 71% dibanding bulan lalu yang mencapai USD1,30 juta.

Lalu ada juga impor perkakas dan peralatan dari logam tidak mulia atau HS 82 senilai USD352.258 atau naik 5,75% dibandingkan Mei 2024 yang tercatat USD333.103. Samahalnya jika dibandingkan secara tahunan, komoditas ini meningkat 8,30% dari Juni 2023 yang tercatat USD325.109.

Komoditas terakhir yang diimpor dari Israel yaitu bahan kimia organik yang tercatat USD114.690 atau turun 23% dibandingkan Mei 2024 yang tercatat USD150.546. Namun secara tahunan, nilai komoditas HS 29 ini mengalami kenaikan 20,41% dari Juni 2023 mencapai USD95.247.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1806 seconds (0.1#10.140)