Hiks! Resesi Diramal Masih Lanjut hingga Akhir Tahun
Senin, 14 Desember 2020 - 16:43 WIB
JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memperkirakan kontraksi ekonomi bisa berlanjut di kuartal IV 2020. Sesuai perkiraan pemerintah sampai akhir tahun ini ekonomi RI minus 2% hingga positif 0,6 % lebih rendah dibandingkan proyeksi awal minus 1,65% hingga positif 0,6%.
"Kuartal IV diperkirakan bisa minus 2% sampai tumbuh 0,6%," ujar Airlangga saat diskusi virtual, Senin (14/12/2020).
Menurut dia pemulihan ekonomi baru akan terlihat pada tahun depan. Pihaknya memperkirakan pertumbuhan positif akan terjadi di kuartal III hingga kuartal IV 2021. Adapun pada APBN 2021, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi bisa tumbuh positif 5%. Angka ini lebih tinggi dari perkiraan pemerintah tahun ini yang minus 1,7% hingga minus 0,6%.
"Pemerintah percaya bahwa di tahun 2021 ini menjadi tahun pemulihan, tahun yang memberikan peluang kepada ekonomi nasional untuk bergerak ke arah positif," imbuhnya.
Di sisi lain pertumbuhan ekonomi juga didorong penanganan pandemi corona dengan recovery rate sebesar 82,21%. Pihaknya menandaskan bahwa tingkat kesembuhan di RI lebih tinggi dibandingkan rata-rata global. "Ini menunjukkan bahwa penanganan sudah on the right track dan penanganan di sektor kesehatan dalam bentuk testing tracing dan treatment sudah membaik dan ditambah dengan kedisiplinan masyarakat dengan memakai masker menjaga jarak dan sering mencuci tangan," katanya.
"Kuartal IV diperkirakan bisa minus 2% sampai tumbuh 0,6%," ujar Airlangga saat diskusi virtual, Senin (14/12/2020).
Baca Juga
Menurut dia pemulihan ekonomi baru akan terlihat pada tahun depan. Pihaknya memperkirakan pertumbuhan positif akan terjadi di kuartal III hingga kuartal IV 2021. Adapun pada APBN 2021, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi bisa tumbuh positif 5%. Angka ini lebih tinggi dari perkiraan pemerintah tahun ini yang minus 1,7% hingga minus 0,6%.
"Pemerintah percaya bahwa di tahun 2021 ini menjadi tahun pemulihan, tahun yang memberikan peluang kepada ekonomi nasional untuk bergerak ke arah positif," imbuhnya.
Di sisi lain pertumbuhan ekonomi juga didorong penanganan pandemi corona dengan recovery rate sebesar 82,21%. Pihaknya menandaskan bahwa tingkat kesembuhan di RI lebih tinggi dibandingkan rata-rata global. "Ini menunjukkan bahwa penanganan sudah on the right track dan penanganan di sektor kesehatan dalam bentuk testing tracing dan treatment sudah membaik dan ditambah dengan kedisiplinan masyarakat dengan memakai masker menjaga jarak dan sering mencuci tangan," katanya.
(nng)
tulis komentar anda