BI: Penjualan Properti Triwulan I Turun hingga 43,19%
Rabu, 13 Mei 2020 - 12:50 WIB
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mencatat adanya penurunan penjualan properti pada triwulan I/2020. Hal ini didapat dari data survei harga properti residensial mengindikasikan kenaikan harga properti residensial di pasar primer yang melambat.
Hal ini tercermin dari kenaikan Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) triwulan I 2020 sebesar 1,68% (yoy), lebih rendah dibandingkan 1,77% (yoy) pada triwulan sebelumnya. Direktur Eksekutif Komunikasi BI Onny Widjarnako mengatakan perlambatan IHPR diprakirakan akan berlanjut pada triwulan II/2020 dengan tumbuh sebesar 1,56% (yoy).
"Penjualan properti residensial pada triwulan I/2020 menurun signifikan," kata Onny di Jakarta, Rabu (13/5/2020).
(Baca Juga: Dampak Corona, Pengusaha Properti Minta Keringanan Bunga dan Cicilan Utang)
Dia melanjutkan survei harga properti residensial mengindikasikan bahwa penjualan properti residensial mengalami kontraksi yang cukup dalam sebesar -43,19% (yoy), jauh lebih rendah dari triwulan sebelumnya yang tumbuh terbatas sebesar 1,19% (yoy). "Penurunan penjualan properti residensial tersebut terjadi pada seluruh tipe rumah," jelasnya.
Hasil survei juga menunjukkan bahwa dana internal perusahaan masih memiliki porsi terbesar dalam komposisi sumber pembiayaan utama proyek perumahan. Hal tersebut tercermin dari penggunaan dana internal pengembang yang dominan hingga mencapai 61,63%.
Sementara itu, mayoritas konsumen masih mengandalkan pembiayaan perbankan dalam membeli properti residensial. Persentase jumlah konsumen yang menggunakan fasilitas KPR dalam pembelian properti residensial adalah sebesar 74,73%.
Hal ini tercermin dari kenaikan Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) triwulan I 2020 sebesar 1,68% (yoy), lebih rendah dibandingkan 1,77% (yoy) pada triwulan sebelumnya. Direktur Eksekutif Komunikasi BI Onny Widjarnako mengatakan perlambatan IHPR diprakirakan akan berlanjut pada triwulan II/2020 dengan tumbuh sebesar 1,56% (yoy).
"Penjualan properti residensial pada triwulan I/2020 menurun signifikan," kata Onny di Jakarta, Rabu (13/5/2020).
(Baca Juga: Dampak Corona, Pengusaha Properti Minta Keringanan Bunga dan Cicilan Utang)
Dia melanjutkan survei harga properti residensial mengindikasikan bahwa penjualan properti residensial mengalami kontraksi yang cukup dalam sebesar -43,19% (yoy), jauh lebih rendah dari triwulan sebelumnya yang tumbuh terbatas sebesar 1,19% (yoy). "Penurunan penjualan properti residensial tersebut terjadi pada seluruh tipe rumah," jelasnya.
Hasil survei juga menunjukkan bahwa dana internal perusahaan masih memiliki porsi terbesar dalam komposisi sumber pembiayaan utama proyek perumahan. Hal tersebut tercermin dari penggunaan dana internal pengembang yang dominan hingga mencapai 61,63%.
Sementara itu, mayoritas konsumen masih mengandalkan pembiayaan perbankan dalam membeli properti residensial. Persentase jumlah konsumen yang menggunakan fasilitas KPR dalam pembelian properti residensial adalah sebesar 74,73%.
(fai)
tulis komentar anda