Atasi Dampak Pandemi, Kemenkop UKM-ICCN Buat Program Terpadu Nasional
Rabu, 13 Mei 2020 - 18:00 WIB
JAKARTA - Indonesia Creative Cities Network (ICCN), sebuah simpul organisasi lintas komunitas kreatif dengan jejaring di lebih dari 200 kabupaten/kota di Indonesia, menginisiasi sebuah program terpadu berskala nasional sebagai aksi tanggap darurat untuk merespons kondisi dalam negeri akibat pandemi Covid-19.
Program yang dinamai "Aksi Bersama Bantu Sesama" ini bertujuan membantu berjalannya program-program pemerintah dalam menangani dampak pandemi Covid-19, mulai dari fase mitigasi dan bertahan, berlanjut ke tahap pemulihan. Sehingga, kedepannya dapat membangun kembali berbagai usaha dan industrinya , serta bertumbuh secara berkelanjutan, sesuai dengan kondisi yang diharapkan menjadi lebih stabil pascapandemi.
"Saat ini pemerintah sedang bersiap untuk masuk ke fase recovery. Sehingga perlu kita pilah, untuk fase recovery ini, sektor mana saja yang perlu segera dibuka, diaktivasi usahanya, tapi tetap harus ada kesanggupan mematuhi protokol Covid-19," kata Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dalam keterangannya, Rabu (13/5/2020).
(Baca Juga: Delapan Program Pelindung KUMKM dari Dampak Covid-19)
Dalam program ini, terdiri dari 5 sub-program yang saling berintegrasi, yaitu; RESCUE (Reaksi Cepat Komunitas Terdampak), DAMPING (Pendampingan Komunitas Terdampak), PULIH (Percepatan Usaha Komunitas Lintas Wilayah), AJAR (Akademi Belajar), serta Indonesia Creative Store (ICS).
"Aktivitas dalam program itu sudah banyak yang sejalan dengan yang direncanakan oleh pemerintah. Kita bisa segera sinergikan, karena pemerintah memang selalu membutuhkan inisiatif dan kolaborasi dengan warga dan komunitas," terang teten
Sementara itu, Ketua Umum ICCN Fiki Satari mengatakan dampak dari pandemi Covid-19 ini membuat ICCN segera bergerak untuk membantu rekan-rekan kabupaten-kota kreatif serta masyarakat luas dengan bantuan anggota jejaring. "Harapannya, semua bisa bertahan dengan saling bahu-membahu dan selalu mengedepankan kebersamaan dalam gotong royong," ujar Fiki
Fiki menambahkan, pihaknya menyadari betul bahwa dalam menghadapi tantangan kali ini, semua pihak harus bergerak dengan kesadaran dan disiplin diri, untuk dapat lepas dari masa krisis. "Tidak terkecuali jejaring komunitas yang berinisiatif yang bergerak secara bottom-up, yang sekaligus menguji ketangguhan social capital yang menjadi kekuatan utama kita sebagai bangsa," pungkasnya.
Program yang dinamai "Aksi Bersama Bantu Sesama" ini bertujuan membantu berjalannya program-program pemerintah dalam menangani dampak pandemi Covid-19, mulai dari fase mitigasi dan bertahan, berlanjut ke tahap pemulihan. Sehingga, kedepannya dapat membangun kembali berbagai usaha dan industrinya , serta bertumbuh secara berkelanjutan, sesuai dengan kondisi yang diharapkan menjadi lebih stabil pascapandemi.
"Saat ini pemerintah sedang bersiap untuk masuk ke fase recovery. Sehingga perlu kita pilah, untuk fase recovery ini, sektor mana saja yang perlu segera dibuka, diaktivasi usahanya, tapi tetap harus ada kesanggupan mematuhi protokol Covid-19," kata Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dalam keterangannya, Rabu (13/5/2020).
(Baca Juga: Delapan Program Pelindung KUMKM dari Dampak Covid-19)
Dalam program ini, terdiri dari 5 sub-program yang saling berintegrasi, yaitu; RESCUE (Reaksi Cepat Komunitas Terdampak), DAMPING (Pendampingan Komunitas Terdampak), PULIH (Percepatan Usaha Komunitas Lintas Wilayah), AJAR (Akademi Belajar), serta Indonesia Creative Store (ICS).
"Aktivitas dalam program itu sudah banyak yang sejalan dengan yang direncanakan oleh pemerintah. Kita bisa segera sinergikan, karena pemerintah memang selalu membutuhkan inisiatif dan kolaborasi dengan warga dan komunitas," terang teten
Sementara itu, Ketua Umum ICCN Fiki Satari mengatakan dampak dari pandemi Covid-19 ini membuat ICCN segera bergerak untuk membantu rekan-rekan kabupaten-kota kreatif serta masyarakat luas dengan bantuan anggota jejaring. "Harapannya, semua bisa bertahan dengan saling bahu-membahu dan selalu mengedepankan kebersamaan dalam gotong royong," ujar Fiki
Fiki menambahkan, pihaknya menyadari betul bahwa dalam menghadapi tantangan kali ini, semua pihak harus bergerak dengan kesadaran dan disiplin diri, untuk dapat lepas dari masa krisis. "Tidak terkecuali jejaring komunitas yang berinisiatif yang bergerak secara bottom-up, yang sekaligus menguji ketangguhan social capital yang menjadi kekuatan utama kita sebagai bangsa," pungkasnya.
(fai)
tulis komentar anda