Tegas, Sri Mulyani Bakal Transparan Kelola Anggaran
Jum'at, 18 Desember 2020 - 01:08 WIB
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan beberapa poin terpenting dalam menghadapi pandemi Covid-19 yaitu kredibilitas, transparansi dan akuntabilitas anggaran negara.
Akuntabilitas adalah prioritas tertinggi dengan situasi yang tidak normal maka penganggaran juga terdampak karena menghadapi pandemi yang datang ini tanpa persiapan apapun.
“Jadi ini benar-benar sebuah tantangan. Bahkan, ketika Anda menghadapi situasi yang luar biasa ini, Anda benar-benar harus berpikir luar biasa juga,” jelas Menkeu dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Kamis (17/12/2020).
( )
Dalam situasi normal, anggaran biasanya dibangun dalam proses yang sangat terbuka, antara lain menginformasikan kepada parlemen, proses konsultasi dengan masyarakat sipil untuk mendapatkan masukan apa yang kita butuhkan, apa tujuan pemerintah dalam merancang anggaran dan kapan persetujuannya didapatkan dari parlemen.
"Sehingga menjadi sebuah Undang-Undang, kemudian dipublikasikan sehingga masyarakat akan tahu berapa banyak anggaran yang akan dikeluarkan, untuk apa dan seterusnya," imbuhnya.
Menurut dia, masyarakat tidak bisa bergerak bebas, mobilitas terhenti dan terjadi kontraksi ekonomi sangat dalam. Jadi di sisi pendapatan, contohnya pendapatan pajak akan turun dan kemudian di sisi pengeluaran meningkat secara dramatis berhubungan dengan pengeluaran kesehatan, peningkatan jaring pengaman sosial, dukungan untuk Usaha Kecil Menengah dan juga sektor usaha lainnya karena mereka semua terancam oleh wabah ini.
(
)
“Akuntabilitas dan transparansi merupakan satu paket yang tidak lepas dari kebijakan respon pemerintah. Dalam hal ini, respon anggaran yang menjadi salah satu instrumen terpenting dalam merespons situasi Covid-19 ini,” ungkap Menkeu.
Akuntabilitas adalah prioritas tertinggi dengan situasi yang tidak normal maka penganggaran juga terdampak karena menghadapi pandemi yang datang ini tanpa persiapan apapun.
“Jadi ini benar-benar sebuah tantangan. Bahkan, ketika Anda menghadapi situasi yang luar biasa ini, Anda benar-benar harus berpikir luar biasa juga,” jelas Menkeu dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Kamis (17/12/2020).
( )
Dalam situasi normal, anggaran biasanya dibangun dalam proses yang sangat terbuka, antara lain menginformasikan kepada parlemen, proses konsultasi dengan masyarakat sipil untuk mendapatkan masukan apa yang kita butuhkan, apa tujuan pemerintah dalam merancang anggaran dan kapan persetujuannya didapatkan dari parlemen.
"Sehingga menjadi sebuah Undang-Undang, kemudian dipublikasikan sehingga masyarakat akan tahu berapa banyak anggaran yang akan dikeluarkan, untuk apa dan seterusnya," imbuhnya.
Menurut dia, masyarakat tidak bisa bergerak bebas, mobilitas terhenti dan terjadi kontraksi ekonomi sangat dalam. Jadi di sisi pendapatan, contohnya pendapatan pajak akan turun dan kemudian di sisi pengeluaran meningkat secara dramatis berhubungan dengan pengeluaran kesehatan, peningkatan jaring pengaman sosial, dukungan untuk Usaha Kecil Menengah dan juga sektor usaha lainnya karena mereka semua terancam oleh wabah ini.
(
Baca Juga
“Akuntabilitas dan transparansi merupakan satu paket yang tidak lepas dari kebijakan respon pemerintah. Dalam hal ini, respon anggaran yang menjadi salah satu instrumen terpenting dalam merespons situasi Covid-19 ini,” ungkap Menkeu.
(ind)
Lihat Juga :
tulis komentar anda