Jika Vaksinasi Sukses, Ekonomi Asia Tenggara Bakal Pulih di 2021

Senin, 28 Desember 2020 - 11:20 WIB
Hal ini didukung oleh hidupnya kembali berbagai layanan publik yang kemungkinan besar akan menyusul lebih cepat di negara-negara dengan pengadaan dan distribusi vaksin yang lebih baik. Singapura diperkirakan akan memimpin dalam upaya program vaksin. Namun, negara-negara Asia Tenggara lainnya kemungkinan besar akan menghadapi tantangan logistik yang lebih besar.

Asia Tenggara telah mengalami three-speed recovery, dengan perbedaan antara satu negara dan yang lainnya dipengaruhi oleh keberhasilan masing-masing negara dalam mengatasi gelombang baru infeksi Covid-19 dan menerapkan strategi lockdown exit untuk membuka kembali ekonomi mereka dengan aman. Hal ini juga harus didukung oleh kebijakan fiskal dan moneter.

Negara-negara yang berhasil mengendalikan pandemi seperti Vietnam dan Singapura telah menjadi yang terdepan dalam proses pemulihan kawasan. Vietnam diprediksi menjadi satu-satunya ekonomi yang mencatat pertumbuhan positif tahun ini, yaitu sebesar 2,3%. Sementara, PDB Singapura diperkirakan pulih menjadi 5,7%, setelah berkontraksi 6% pada tahun 2020 mengikuti ketentuan social distancing yang terus berkurang di bawah Fase 3 mendatang.

(Baca Juga: Indef Sebut Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen di 2021 Sulit Tercapai)

Thailand juga dinilai berhasil membendung gelombang infeksi Covid-19. Namun, pembatasan perjalanan telah memukul keras ekonominya mengingat pariwisata menyumbang 20% dari PDB-nya. Perekonomian Thailand diperkirakan akan berangsur pulih dengan asumsi bahwa pengeluaran publik berperan lebih besar untuk mendukung pemulihan ekonomi selama sisa tahun 2020 hingga 2021.

Di sisi lain, Filipina telah melalui lockdown yang ketat dan berkepanjangan, ditambah dengan respons fiskalnya yang sangat kecil. Dengan keadaan tersebut, PDB Filipina diperkirakan akan turun hampir 10% pada tahun 2020, meskipun kemungkinan akan tumbuh 7,8% pada tahun 2021 karena pembatasan aktivitas yang mulai dilonggarkan secara bertahap.

Terlepas dari prediksi pemulihan ekonomi pada tahun 2021, ketidakpastian yang dapat memengaruhi pemulihan pascapandemi dinilai akan tetap ada. Lambatnya perkembangan program vaksinasi massal, pandemi gelombang kedua yang mengakibatkan lockdown tingkat global lainnya, dan krisis keuangan dapat berdampak pada kerusakan ekonomi yang besar. Namun di sisi lain, terobosan vaksin dan stimulus AS pascapemilu diprediksi optimis dapat mempercepat pemulihan dalam jangka pendek dan menghindari risiko jangka panjang.
(fai)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More