Mantap! Bus Listrik Transjakarta Mulai Mondar-mandir Tahun Depan

Selasa, 29 Desember 2020 - 17:22 WIB
PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) melakukan uji coba dua bus listrik EV1 dan EV2 rute Balai Kota - Blok M. FOTO/ANTARA
JAKARTA - Pemerintah berupaya untuk menyediakan transportasi yang ramah lingkungan. Misalnya, dengan menggunakan bus-bus listrik sebagai armada baru untuk mengangkut penumpang. Transjakarta saat ini sedang melakukan ujicoba pada bus-bus listriknya. Hal ini sebagai salah satu prosedur di mana bus listrik yang akan digunakan harus melalui rangkaian ujicoba secara ketat dan bertahap.

Direktur Teknik dan Fasilitas Transjakarta Yoga Adiwinarto mengatakan, tujuan uji coba bus listrik adalah untuk memastikan ini dapat beroperasi pada standar operasional yang ada di transportasi Jakarta. Selain itu hal ini juga dilakukan untuk mendapatkan spesifikasi teknik yang sesuai dengan operasional Transjakarta dan regulasi yang berlaku. "Bus-bus yang nanti akan digunakan operator, secara teknis harus sudah di-approve," ujarnya, Selasa (29/12/2020).





Sejauh ini kata Yoga, sudah ada beberapa bus yang melakukan proses ujicoba. Diantaranya BYD K9 dan C6 yang dibawa oleh PT Bakrie Autoparts, Higer yang dibawa oleh PT Higer Maju Indonesia, Skywell oleh PT Kendaraan Listrik Indonesia, dan lainnya.

Diharapkan proses ujicoba akan rampung seluruhnya pada akhir tahun ini. Sehingga bus listrik sudah bisa beroperasi secara penuh pada akhir 2021 mendatang. "Akhir tahun 2021 lah bus listrik akan beroperasi penuh. Bukan muter-muter di jalan aja tapi beneran angkut penumpang," kata Yoga.

Sementara itu, Direktur Utama PT Higer Maju Indonesia Antonius R Ismanto mengatakan, pihaknya telah mengikuti pengujian oleh Transjakarta selama dua pekan terakhir. Selain itu, bus ini juga sudah lulus uji type (SUT) dari Menteri Perindustrian.

Oleh karena itu lanjut Antonius, bus listrik miliknya sangat tepat untuk mendukung rencana pemerintah mempercepat pengembangan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) yang telah dituangkan melalui Peraturan Presiden No. 55 Tahun 2019. KBLBB yang digunakan boleh produk dari mana saja, sepanjang kualitas KBLBB benar-benar bagus, efisien dalam penggunaan baterai, mempunyai teknologi terkini, dan juga mengedepankan aspek keselamatan.

"Penyediaan bus listrik Higer di Indonesia ini sejalan dengan visi pemerintah untuk kendaraan ramah lingkungan. Kendaraan yang bebas polusi gas buang atau Zero Emission dan bebas polusi suara karena bus listrik Higer berjalan dengan senyap," jelasnya.



Adapun secara rinci, bus listrik ini memiliki keunggulan utamanya yakni kapasitas baterai 385 kilo watt hours (kWh) yang menunjang daya jelajah hingga 300 kilometer dengan lama pengisian ulang baterai sekitar 3-4 jam. Walaupun baterai yang dimilikinya besar, berat kosong bus hanya 13 ton.

Berat kosong ini sama dengan berat bus kompetitor lain yang kapasitas baterainya lebih kecil. Hal ini mendukung torsi bus listrik Higer lebih besar dari bus konvensional yang beredar di Indonesia, yakni menghasilkan tenaga 145 KW dengan torsi maksimal 3.300 Nm.

Kapasitas bus listrik Higer mencapai 34 penumpang duduk. Selain itu, bus listrik ini juga tidak perawatan yang lebih rendah dan ringans sehingga lebih produktif karena bisa dioperasikan lebih maksimal mengingat waktu yang diperlukan untuk perawatan lebih singkat. “Selain itu limbah suku cadang jauh lebih sedikit," kata Antonius.
(nng)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More