Utang Indonesia Nyaris Rp6.000 Triliun, Bak Gali Empang, Eh, Lubang Tutup Lubang

Rabu, 30 Desember 2020 - 14:14 WIB
Foto/Ilustrasi/SINDOnews
JAKARTA - Utang pemerintah kembali meningkat per Oktober 2020. Jumlahnya mencapai Rp5.877,71 triliun atau meningkat Rp1.121,58 triliun jika dibandingkan periode yang sama tahun 2019 yang totalnya mencapai Rp4.756,13 triliun.

Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Yusuf Rendy mengatakan, utang pemerintah memang meningkat terutama pada periode pertama kepemimpinan Joko Widodo. Sayangnya, rencana pemerintah untuk membangun infrastruktur belum didukung oleh kemampuan pembiayaan yang mumpuni. ( Baca juga:Utang Bagaikan Tsunami, Sri Mulyani: Butuh Kerja Sama Global )

"Jadi sebelum pandemi pun sebenarnya tren utang pemerintah meningkat. Ketika pandemi Covid-19 terjadi, kondisi makin kompleks bagi Indonesia karena utang sebelum pandemi dan juga kebutuhan belanja yang makin besar akibat penanganan pandemi," ujarnya pada Market Review IDX Channel, Rabu (30/12/2020).

Dia melanjutkan, hampir semua negara khususnya negara berkembang diproyeksikan mengalami peningkatan utang. Menurut dia, Indonesia dalam konteks ini berada dalam posisi gali lubang tutup lubang. Artinya, Indonesia meminjam uang untuk menutupi cicilan bunga dan pokok utang. ( Baca juga:Negara Larang FPI, Dua Hashtag Ini Jadi Trending Topic Twitter )

"Saat ini memang kita berada di posisi yang sama seperti beberapa tahun sebelumnya. Jadi kondisi yang memang harus kita waspadai," imbuhnya.

Yusuf menuturkan, peningkatan utang ini akan ada dampak dan risiko yang muncul terhadap perekonomian. Dampak ini penting dilihat dari kacamata pemerintah dan juga swasta. "Jadi pemerintah memang berada dalam tren yang perlu diperhatikan," tuturnya.
(uka)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More