Bos OJK Girang, Investor Tetap Semangat Berburu Cuan di Bursa
Rabu, 30 Desember 2020 - 18:36 WIB
JAKARTA - Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso menyebut, pandemi Covid-19 yang terjadi di Indonesia tidak menyurutkan semangat investor mencari cuan. di tengah arus dana keluar asing di pasar modal, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih mampu menunjukkan adanya penguatan.
"Arus dana asing yang keluar yaitu Rp47,89 Triliun di pasar saham per 29 Desember kemarin dan Rp86,83 Triliun di pasar SBN per 28 Desember lalu mengalami penguatan didorong oleh investor domestik, termasuk investor ritel," ujar Wimboh dalam acara Penutupan Perdagangan BEI Tahun 2020 secara Virtual, Rabu (30/12/2020).
Dari sisi demand, Wimboh mengatakan bahwa tahun 2020 menjadi tahun kebangkitan bagi investor ritel domestik, mengingat investor domestik khususnya investor ritel yang semakin mendominasi transaksi saham. Selain itu, pasar modal nasional juga tercatat semakin likuid dan dalam, tercermin dari naiknya rata-rata frekuensi perdagangan menjadi yang tertinggi di Asean serta kenaikan jumlah investor pasar modal dan kuatnya investor domestik.
"Kenaikan jumlah investor pasar modal menjadi 3,87 juta investor atau naik 56 persen dibandingkan tahun lalu dan semakin solidnya dominasi investor ritel," kata dia.
Di sisi supply, antusiasme korporasi untuk menggalang dana melalui penawaran umum ternyata masih terjaga di masa pandemi, dimana terdapat 53 emiten baru sepanjang 2020. "Dari jumlah tersebut 51 perusahaan telah tercatat di bursa dan hal ini menjadi yang tertinggi di Asean. Sementara, total penghimpunan dana melalui penawaran umum di tahun 2020 telah mencapai Rp118,7 Triliun," ucapnya.
"Arus dana asing yang keluar yaitu Rp47,89 Triliun di pasar saham per 29 Desember kemarin dan Rp86,83 Triliun di pasar SBN per 28 Desember lalu mengalami penguatan didorong oleh investor domestik, termasuk investor ritel," ujar Wimboh dalam acara Penutupan Perdagangan BEI Tahun 2020 secara Virtual, Rabu (30/12/2020).
Dari sisi demand, Wimboh mengatakan bahwa tahun 2020 menjadi tahun kebangkitan bagi investor ritel domestik, mengingat investor domestik khususnya investor ritel yang semakin mendominasi transaksi saham. Selain itu, pasar modal nasional juga tercatat semakin likuid dan dalam, tercermin dari naiknya rata-rata frekuensi perdagangan menjadi yang tertinggi di Asean serta kenaikan jumlah investor pasar modal dan kuatnya investor domestik.
"Kenaikan jumlah investor pasar modal menjadi 3,87 juta investor atau naik 56 persen dibandingkan tahun lalu dan semakin solidnya dominasi investor ritel," kata dia.
Di sisi supply, antusiasme korporasi untuk menggalang dana melalui penawaran umum ternyata masih terjaga di masa pandemi, dimana terdapat 53 emiten baru sepanjang 2020. "Dari jumlah tersebut 51 perusahaan telah tercatat di bursa dan hal ini menjadi yang tertinggi di Asean. Sementara, total penghimpunan dana melalui penawaran umum di tahun 2020 telah mencapai Rp118,7 Triliun," ucapnya.
(nng)
Lihat Juga :
tulis komentar anda