Tahun Depan Pergerakan IHSG Dibayangi Memburuknya Kasus Covid-19 Usai Liburan Panjang

Kamis, 31 Desember 2020 - 06:59 WIB
Foto/SINDOnews
JAKARTA - Beberapa pengamat ekonomi memberikan proyeksi bahwa indeks harga saham gabungan (IHSG) hingga akhir Januari 2021 masih akan bergejolak akibat kekhawatiran memburuknya penyebaran Covid-19 di dunia, khususnya Amerika Serikat dan Eropa. Namun dalam jangka panjang indeks masih menjanjikan sehingga disarankan untuk melakukan aksi beli dengan tujuan jangka panjang.

Pelaku pasar harus mengacu pada kebijakan The Fed yang berkomitmen menjaga suku bunga sangat rendah dan menjaga perannya sebagai the lender of last resort demi menjaga perekonomian. ( Baca juga:Naik 56 Persen, Investor Pasar Modal Capai 3,87 Juta di 2020 )

"Hingga akhir Januari nanti masih fluktuatif dan susah ditebak. Pergerakan di ujung tahun ini volatilitasnya meningkat sangat tajam khususnya setelah menembus level 6.000. Itu bisa diukur secara kuantitatif dengan pengukuran volatilitas menggunakan ekonometrika (GARCH). Artinya volatilitas itu tidak berarti akan otomatis terjadi dying out dalam sekejap. Pergerakan indeks pasti perlu waktu untuk terjadi penurunan atau decreasing," ujar Ferry di Jakarta kemarin (30/12).

Pengamat pasar modal dari LBP Institut Lucky Bayu Purnomo mengakui angka di kisaran 6.000 sebagai angka psikologis dan ini sudah ditunggu pelaku pasar untuk akhir tahun. Namun selalu ada dua potensi, yaitu akan melemah atau menguat. "Kita lihat pelemahan ini tidak signifikan. Pelemahan yang terjadi dalam kategori tipis, jadi masih berpeluang menguat dan menguji level 6.000," ujar Lucky.

Pengamat ekonomi dari CORE Indonesia Piter Abdullah juga menilai penurunan IHSG merupakan kewajaran menjelang libur panjang. Beberapa investor melepas investasinya untuk merealisasikan profit, sehingga menyebabkan ada tekanan jual. Alhasil, terjadi penurunan harga yang cukup tajam. ( Baca juga:Usai Front Pembela Islam Dibubarkan, Terbitlah Front Persatuan Islam )

"Saya rasa pasar akan kembali meningkat setelah libur panjang. IHSG akan kembali melewati angka 6.000. Kecuali jika selama liburan ini terjadi lonjakan luar biasa kasus Covid-19 yang memaksa pemerintah melakukan pengetatan PSBB kembali," sebut Piter.
(uka)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More