SKK Migas Kejar Target Pasokan Gas dari Lapangan Merakes Kuartal I Tahun Depan
Kamis, 31 Desember 2020 - 12:23 WIB
JAKARTA - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menargetkan pemasangan modul utama yang akan digunakan untuk memodifikasi Floating Production Unit (FPU) Jangkrik dalam rangka pengembangan Lapangan Merakes dilakukan pada Januari 2021. Modul tersebut terdiri dari 5 modul utama dengan berat 1.500 ton.
Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno mengatakan, kelima modul ini ditargetkan akan dipasang saat planned shutdown FPU Jangkrik pada pertengahan Januari 2021. “Kami upayakan pemasangan juga berjalan tepat waktu sehingga target start-up gas dari Lapangan Merakes dapat terlaksana pada kuartal pertama tahun 2021,” ujarnya dalam keterangan pers, Kamis (31/12/2029). ( Baca juga:POD Lapangan Kaliberau Disetujui, SKK Migas Percepat Produksi )
Lapangan Merakes akan dikembangkan dengan memanfaatkan kemampuan operasional dan kapasitas produksi FPU Jangkrik yang tersisa. Konsepnya adalah melakukan penyambungan jalur bawah laut (subsea tie-back) ke FPU Jangkrik yang mengolah gas dan kondensat dari lima sumur produksi.
Kemudian gas dan kondensat yang telah diolah tersebut dikirim dari FPU Jangkrik melalui pipa ekspor bawah laut ke ORF (Onshore Receiving Facility) Jangkrik dan kemudian dialirkan ke sistem perpipaan gas di Kalimantan Timur.
“Ini menunjukkan kemampuan engineering dan inovasi insan hulu migas untuk mengoptimalkan setiap potensi yang ada sehingga menjadi modal yang kuat untuk melakukan inovasi-inovasi fasilitas produksi migas yang lain agar kemampuan produksi dapat ditingkatkan dan menjadi tulang punggung pencapaian target produksi minyak 1 juta BOPD dan 12 BSCFD gas di tahun 2030,” kata Julius.
Adapun gas dari Lapangan Merakes akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan suplai gas di pabrik gas di Bontang, PLN dan Badak LNG sehingga memberikan kepastian pasokan kebutuhan gas untuk industri dalam mendukung kebijakan pemerintah yang telah menempatkan hulu migas sebagai modal pembangunan dan penggerak industri nasional. ( Baca juga:Video Parodi Indonesia Raya yang Hina Indonesia Ternyata Dibuat WNI )
“Pasokan gas di Kalimantan Timur sedang mengalami penurunan produksi sehingga kita memerlukan sumber suplai gas yang baru. Diharapkan dengan adanya suplai gas baru dari Lapangan Merakes akan membantu meningkatkan produksi gas, baik secara lokal maupun nasional,” kata dia.
Dengan keberhasilan semua target ini, Julius berharap, melalui produksi gas dari Lapangan Merakes dapat membantu upaya SKK Migas mencapai target produksi serta mencukupi kebutuhan gas nasional. “Hal ini tentunya patut menjadi contoh bagi proyek-proyek konstruksi hulu migas strategis nasional pada laut dalam berikutnya di Indonesia,” ujarnya.
Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno mengatakan, kelima modul ini ditargetkan akan dipasang saat planned shutdown FPU Jangkrik pada pertengahan Januari 2021. “Kami upayakan pemasangan juga berjalan tepat waktu sehingga target start-up gas dari Lapangan Merakes dapat terlaksana pada kuartal pertama tahun 2021,” ujarnya dalam keterangan pers, Kamis (31/12/2029). ( Baca juga:POD Lapangan Kaliberau Disetujui, SKK Migas Percepat Produksi )
Lapangan Merakes akan dikembangkan dengan memanfaatkan kemampuan operasional dan kapasitas produksi FPU Jangkrik yang tersisa. Konsepnya adalah melakukan penyambungan jalur bawah laut (subsea tie-back) ke FPU Jangkrik yang mengolah gas dan kondensat dari lima sumur produksi.
Kemudian gas dan kondensat yang telah diolah tersebut dikirim dari FPU Jangkrik melalui pipa ekspor bawah laut ke ORF (Onshore Receiving Facility) Jangkrik dan kemudian dialirkan ke sistem perpipaan gas di Kalimantan Timur.
“Ini menunjukkan kemampuan engineering dan inovasi insan hulu migas untuk mengoptimalkan setiap potensi yang ada sehingga menjadi modal yang kuat untuk melakukan inovasi-inovasi fasilitas produksi migas yang lain agar kemampuan produksi dapat ditingkatkan dan menjadi tulang punggung pencapaian target produksi minyak 1 juta BOPD dan 12 BSCFD gas di tahun 2030,” kata Julius.
Adapun gas dari Lapangan Merakes akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan suplai gas di pabrik gas di Bontang, PLN dan Badak LNG sehingga memberikan kepastian pasokan kebutuhan gas untuk industri dalam mendukung kebijakan pemerintah yang telah menempatkan hulu migas sebagai modal pembangunan dan penggerak industri nasional. ( Baca juga:Video Parodi Indonesia Raya yang Hina Indonesia Ternyata Dibuat WNI )
“Pasokan gas di Kalimantan Timur sedang mengalami penurunan produksi sehingga kita memerlukan sumber suplai gas yang baru. Diharapkan dengan adanya suplai gas baru dari Lapangan Merakes akan membantu meningkatkan produksi gas, baik secara lokal maupun nasional,” kata dia.
Dengan keberhasilan semua target ini, Julius berharap, melalui produksi gas dari Lapangan Merakes dapat membantu upaya SKK Migas mencapai target produksi serta mencukupi kebutuhan gas nasional. “Hal ini tentunya patut menjadi contoh bagi proyek-proyek konstruksi hulu migas strategis nasional pada laut dalam berikutnya di Indonesia,” ujarnya.
(uka)
tulis komentar anda