IHSG Melesat, Pasar Modal RI Mulai Unjuk Gigi
Selasa, 05 Januari 2021 - 08:35 WIB
JAKARTA - Pasar modal di Tanah Air mulai unjuk gigi. Hal ini terlihat dari penutupan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang melesat 125,82 poin atau 2,10% ke level 6.104 pada hari pertama perdagangan di 2021.
Mulai disebarnya vaksin Covid-19 oleh pemerintah di sejumlah daerah memberikan angin segar bagi para pelaku industri di pasar modal. Sentimen positif tersebut mendorong indeks ditutup pada zona hijau pada sesi terakhir perdagangan kemarin. IHSG ditutup naik 125,82 poin atau 2,10% ke 6.104. (Baca: Perdagangan 2021 Dibuka dengan IHSG Kemblai ke Level 6.000)
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, saat membuka perdagangan pasar modal di Bursa Efek Indonesia (BEI), mengaku optimistis Indeks Harga Saham Gabungan diproyeksikan menyentuh level 6.800 di akhir tahun 2021.
“Mengingat di 22 Desember 2020 (IHSG ) sempat menyentuh 6.165,” kata Airlangga, dalam acara Pembukaan Perdagangan BEI Tahun 2021 di Jakarta, kemarin.
Selain itu, Airlangga juga optimistis BEI akan mencapai target 30 perusahaan yang melakukan penawaran perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) pada tahun ini. (Baca juga: Doa untuk Pengantin Baru Beserta Maknanya)
“Kami harap jumlah dananya bisa cukup signifikan, apalagi SBN (Surat Berharga Negara) sudah sangat rendah dengan yield 2,64%, ini bisa dorong lebih banyak IPO untuk pasar modal mencari dana,” kata dia.
Ketua Umum Partai Golkar ini juga optimistis pertumbuhan ekonomi global dan nasional di tahun 2021 akan membaik. Dia menyebut ekonomi global diprediksi tumbuh di kisaran 4,2% hingga 5,2%, dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 4,5 hingga 5%.
Selain itu, optimisme akan pertumbuhan ekonomi ini juga terlihat di pasar modal sejalan dengan menurunnya risiko ketidakpastian di pasar keuangan, yang tercermin dari indeks volatilitas dan credit swap default (CDS) yang membaik. “Optimisme ini didorong sentimen positif terkait vaksin Covid-19,” ucapnya.
Momentum bangkitnya pasar modal Indonesia tercermin dari beberapa pencapaian penting di tahun 2020, di antaranya naiknya peningkatan transaksi investor. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menerangkan, IHSG telah menunjukkan penguatan dan sempat rebound di atas level 6.000. Tertinggi di level 6.165,6 pada tanggal 21 Desember 2020 dan ditutup di level 5.979,07 atau terkontraksi 5,09% year to date (ytd). (Baca juga: DPR Tagih Penjelasan Pemerintah Soal Penghapusan Formasi CPNS Guru)
Mulai disebarnya vaksin Covid-19 oleh pemerintah di sejumlah daerah memberikan angin segar bagi para pelaku industri di pasar modal. Sentimen positif tersebut mendorong indeks ditutup pada zona hijau pada sesi terakhir perdagangan kemarin. IHSG ditutup naik 125,82 poin atau 2,10% ke 6.104. (Baca: Perdagangan 2021 Dibuka dengan IHSG Kemblai ke Level 6.000)
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, saat membuka perdagangan pasar modal di Bursa Efek Indonesia (BEI), mengaku optimistis Indeks Harga Saham Gabungan diproyeksikan menyentuh level 6.800 di akhir tahun 2021.
“Mengingat di 22 Desember 2020 (IHSG ) sempat menyentuh 6.165,” kata Airlangga, dalam acara Pembukaan Perdagangan BEI Tahun 2021 di Jakarta, kemarin.
Selain itu, Airlangga juga optimistis BEI akan mencapai target 30 perusahaan yang melakukan penawaran perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) pada tahun ini. (Baca juga: Doa untuk Pengantin Baru Beserta Maknanya)
“Kami harap jumlah dananya bisa cukup signifikan, apalagi SBN (Surat Berharga Negara) sudah sangat rendah dengan yield 2,64%, ini bisa dorong lebih banyak IPO untuk pasar modal mencari dana,” kata dia.
Ketua Umum Partai Golkar ini juga optimistis pertumbuhan ekonomi global dan nasional di tahun 2021 akan membaik. Dia menyebut ekonomi global diprediksi tumbuh di kisaran 4,2% hingga 5,2%, dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 4,5 hingga 5%.
Selain itu, optimisme akan pertumbuhan ekonomi ini juga terlihat di pasar modal sejalan dengan menurunnya risiko ketidakpastian di pasar keuangan, yang tercermin dari indeks volatilitas dan credit swap default (CDS) yang membaik. “Optimisme ini didorong sentimen positif terkait vaksin Covid-19,” ucapnya.
Momentum bangkitnya pasar modal Indonesia tercermin dari beberapa pencapaian penting di tahun 2020, di antaranya naiknya peningkatan transaksi investor. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menerangkan, IHSG telah menunjukkan penguatan dan sempat rebound di atas level 6.000. Tertinggi di level 6.165,6 pada tanggal 21 Desember 2020 dan ditutup di level 5.979,07 atau terkontraksi 5,09% year to date (ytd). (Baca juga: DPR Tagih Penjelasan Pemerintah Soal Penghapusan Formasi CPNS Guru)
tulis komentar anda