Sepanjang Tak Disetir Negaranya, Ekspansi Alibaba di Indonesia Tak Masalah

Selasa, 05 Januari 2021 - 21:07 WIB
Foto/HindustanTimes
JAKARTA - Pendiri Alibaba dan Ant Group, Jack Ma , dilaporkan hilang setelah perusahaannya diselidiki atas dugaan monopoli dan persaingan tidak sehat oleh Beijing. Dugaan hilang muncul setelah Jack Ma melontarkan kritik terhadap sistem regulasi keuangan China .

Jack Ma masih belum tampak setelah Pemerintah China merilis investigasi persaingan usaha terhadap perusahaannya.

Seperti diketahui, Jack Ma bukanlah orang sembarangan di China. Dia memiliki gurita bisnis yang membuatnya menjadi salah satu tokoh kuat di Negara Tirai Bambu. ( Baca juga:Ahli Fengsui Ramal Kerajaan Bisnis Jack Ma Bisa Hancur )



Alibaba, raksasa bisnisnya, bukan hanya sekadar perusahaan e-commerce. Perusahaan ini telah masuk ke berbagai lini bisnis, seperti finansial dan logistik. Bahkan jejaknya sudah berada di berbagai negara lain, termasuk Indonesia.

Pengamat pemasaran dari Inventure, Yuswohady, mengatakan, masalah yang menimpa Alibaba secara manajemen tidak akan terlalu berdampak terhadap investasi yang telah dilakukan di Indonesia. Menurut dia, di bawah kepemimpinan CEO Alibaba Group, Daniel Zhang, bukanlah orang baru bagi raksasa asal China tersebut.

"Saya rasa Alibaba sekarang sudah tidak bergantung dengan Jack Ma. Apalagi Jack Ma sudah mempersiapkan sejak lama penerusnya. Dari sisi manajemen, Daniel Zhang ini bertanggung jawab untuk ekspansi investasi ke berbagai belahan dunia. Jadi dia sudah mengerti betul," ujarnya ketika dihubungi, Selasa (5/1/2021). ( Baca juga:Sebelum Meninggal, Chacha Sherly Beri Salam Perpisahan )

Menurut dia, yang menjadi masalah jika nantinya Alibaba disetir oleh negaranya. Hal ini akan memengaruhi arah kebijakan dari Alibaba.

"Sehingga ketika pengaruh pemerintah masuk, maka tentu saja ekspansi ke Indonesia akan diwarnai oleh kepentingan negara. Misalnya, sektor-sektornya mesti dikaitkan dengan investasi dari China ke sini," ungkapnya.

Dia menambahkan, kepentingan negara dengan kepentingan perusahaan besar harus dipisahkan. "Bahwa ujungnya kebetulan Alibaba ada tokohnya, yaitu Jack Ma. Jadi faktor pemanis tetapi sebenarnya secara mendasar kekuatan korporasi ini makin membahayakan karena dia bisa punya resource yang besar," tuturnya.
(uka)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More