Tertarik Beli Apartemen, Hitung Dulu Cicilan KPA Idealnya
Rabu, 06 Januari 2021 - 17:07 WIB
TIDAK sedikit orang memaksakan diri membeli apartemen di luar batas kemampuan keuangan.Akibatnya, dia kesulitan membayar cicilan per bulan melalui kredit pemilikan apartemen (KPA).
Lalu, bagaimana memastikan KPA yang diambil tidak akan membahayakan kondisi keuangan? Berapa sebenarnya cicilan ideal KPA? Perencana keuangan dari MRE Financial & Business Adviory Rini Sutikno menyarankan tiga langkah dasar yang bisa dilakukan agar terhindar dari masalah kesulitan membayar cicilan KPA.
Supaya tidak hanya untuk menutup cicilan apartemen, sebaiknya hitung dengan seksama penghasilan bulanan. Bila sudah berkeluarga dan keduanya bekerja, maka jumlahkan penghasilan antara suami dan istri.
"Misalnya pendapatan suami sekitar Rp6 juta per bulan dan istri Rp4 juta per bulan, maka total pendapatan (kotor) per bulan menjadi Rp10 juta. Untuk yang berwirausaha, pendapatan per bulan bisa dihitung dari pendapatan rata-rata dalam 1 tahun terakhir," jelas Rini.
Selain itu, harus diingat pula bahwa jenis penghasilan yang dipertimbangkan oleh bank sangat bervariasi. Tetapi, secara umum penghasilan rutin dan terjamin atau sudah pernah diterima secara rutin di masa lalulah yang diperhitungkan. Sebaiknya, penghasilan yang tidak rutin atau sesekali saja seperti uang lembur, kemungkinan besar akan diabaikan.
"Bank juga akan membutuhkan bukti tertulis (slip gaji terakhir, surat keterangan lama bekerja, kemudian foto kopi dari buku tabungan selama 3 bulan terakhir) yang bisa memverifikasi penghasilan, jadi harus benar-benar dipertimbangkan," tuturnya.
Setelah menghitung total penghasilan per bulan, lanjutkan dengan menghitung pengeluaran rutin bulanan dan hutang-hutang berjalan yang dimiliki. Pengeluaran rutin mencangkup biaya untuk memenuhi kebutuhan pangan, sandang, pendidikan, dan kesehatan. Jika Anda memiliki angsuran, jumlahkan semua angsuran yang sedang berjalan termasuk bunganya.
Dengan adanya kewajiban pembayaran cicilan hutang bulanan, Rini pun menjelaskan, maka otomatis bank akan memasukkan sebagai pengeluaran rutin dan mengurangi jumlah pinjaman dan besar cicilan yang bisa diberikan berdasarkan penghasilan. Hal ini disebabkan kewajiban yang berjalan tidak mengurangi kemampuan dalam membayar cicilan hutang bulanan selanjutnya.
Untuk mengetahui berapa cicilan KPA yang ideal, Anda tinggal mengurangi pendapatan total per bulan dengan biaya rutin bulanan dan angsuran yang sedang berjalan. Lalu, hasil dari pengurangan tersebut yang merupakan penerimaan bersih, dikalikan dengan 70%. Angka 70% ini merupakan rasio cicilan kredit maksimal yang aman bagi debitur.
Lalu, bagaimana memastikan KPA yang diambil tidak akan membahayakan kondisi keuangan? Berapa sebenarnya cicilan ideal KPA? Perencana keuangan dari MRE Financial & Business Adviory Rini Sutikno menyarankan tiga langkah dasar yang bisa dilakukan agar terhindar dari masalah kesulitan membayar cicilan KPA.
Supaya tidak hanya untuk menutup cicilan apartemen, sebaiknya hitung dengan seksama penghasilan bulanan. Bila sudah berkeluarga dan keduanya bekerja, maka jumlahkan penghasilan antara suami dan istri.
"Misalnya pendapatan suami sekitar Rp6 juta per bulan dan istri Rp4 juta per bulan, maka total pendapatan (kotor) per bulan menjadi Rp10 juta. Untuk yang berwirausaha, pendapatan per bulan bisa dihitung dari pendapatan rata-rata dalam 1 tahun terakhir," jelas Rini.
Selain itu, harus diingat pula bahwa jenis penghasilan yang dipertimbangkan oleh bank sangat bervariasi. Tetapi, secara umum penghasilan rutin dan terjamin atau sudah pernah diterima secara rutin di masa lalulah yang diperhitungkan. Sebaiknya, penghasilan yang tidak rutin atau sesekali saja seperti uang lembur, kemungkinan besar akan diabaikan.
"Bank juga akan membutuhkan bukti tertulis (slip gaji terakhir, surat keterangan lama bekerja, kemudian foto kopi dari buku tabungan selama 3 bulan terakhir) yang bisa memverifikasi penghasilan, jadi harus benar-benar dipertimbangkan," tuturnya.
Setelah menghitung total penghasilan per bulan, lanjutkan dengan menghitung pengeluaran rutin bulanan dan hutang-hutang berjalan yang dimiliki. Pengeluaran rutin mencangkup biaya untuk memenuhi kebutuhan pangan, sandang, pendidikan, dan kesehatan. Jika Anda memiliki angsuran, jumlahkan semua angsuran yang sedang berjalan termasuk bunganya.
Dengan adanya kewajiban pembayaran cicilan hutang bulanan, Rini pun menjelaskan, maka otomatis bank akan memasukkan sebagai pengeluaran rutin dan mengurangi jumlah pinjaman dan besar cicilan yang bisa diberikan berdasarkan penghasilan. Hal ini disebabkan kewajiban yang berjalan tidak mengurangi kemampuan dalam membayar cicilan hutang bulanan selanjutnya.
Untuk mengetahui berapa cicilan KPA yang ideal, Anda tinggal mengurangi pendapatan total per bulan dengan biaya rutin bulanan dan angsuran yang sedang berjalan. Lalu, hasil dari pengurangan tersebut yang merupakan penerimaan bersih, dikalikan dengan 70%. Angka 70% ini merupakan rasio cicilan kredit maksimal yang aman bagi debitur.
tulis komentar anda