KAI Catat 628.603 Penumpang Gunakan Kereta Api Jarak Jauh Selama Libur Nataru
Jum'at, 08 Januari 2021 - 15:42 WIB
JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (KAI) mencatat sebanyak 628.603 masyarakat menggunakan jasa Kereta Api (KA) Jarak Jauh. Jumlah tersebut terdiri atas 414.073 penumpang KA Jarak Jauh Komersial dan 214.530 penumpang KA Jarak Jauh PSO (Public Service Obligation) atau bersubsidi.
“Jumlah tersebut turun 82% jika dibandingkan dengan pada periode Nataru 2020. Seluruh penumpang tersebut dipastikan sudah terlayani dengan baik sesuai dengan disiplin protokol kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah,” ujarEVP Corporate Secretary PT KAI R. Dadan Rudiansyah di Jakarta, Jumat (8/1/2021).
(Baca juga:Pengantar Gas Melon Meregang Nyawa Disambar Kereta Api di Baturaja)
Menurut Dadan, penurunan ini menunjukkan PT KAI turut mendukung pembatasan perjalanan orang selama masa pandemi Covid-19. Tahun ini, PT KAI hanya mengoperasikan 108 KA per hari. Jumlah tersebut turun 73% dibandingkan tahun lalu di mana PT KAI mengoperasikan hingga 404 KA per hari.
Tahun ini PT KAI juga melakukan pembatasan jumlah kapasitas angkut di mana maksimal hanya 70% dari kapasitas tempat duduk. Hal ini bertujuan untuk menciptakan physical distancing di dalam kereta untuk membantu menekan penyebaran Covid-19 melalui transportasi kereta api.
(Baca juga:Puncak Arus Balik, 3.700 Berangkat dengan Kereta Api dari Yogyakarta)
“Penurunan ini juga menunjukkan bahwa masyarakat ikut mendukung kebijakan pemerintah untuk membatasi aktivitasnya selama masa libur Natal dan Tahun Baru 2021,” ujar Dadan.
Bagi yang tetap berangkat, PT KAI secara konsisten menerapkan protokol kesehatan yang ketat sesuai SE Satgas No 3 Satgas Covid-19 dan SE No 23 Kemenhub. Pada periode 22 Desember 2020 hingga 8 Januari 2021, setiap pelanggan KA Jarak Jauh di Pulau Jawa diharuskan menunjukkan hasil rapid test antigen negatif untuk dapat naik KA.
“Untuk mendukung hal tersebut, PT KAI telah menyediakan 29 stasiun yang melayani rapid test Antigen seharga Rp105.000. Hingga 6 Januari 2021, PT KAI telah melayani 157.788 peserta rapid test Antigen di stasiun-stasiun,” ujar Dadan.
“Jumlah tersebut turun 82% jika dibandingkan dengan pada periode Nataru 2020. Seluruh penumpang tersebut dipastikan sudah terlayani dengan baik sesuai dengan disiplin protokol kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah,” ujarEVP Corporate Secretary PT KAI R. Dadan Rudiansyah di Jakarta, Jumat (8/1/2021).
(Baca juga:Pengantar Gas Melon Meregang Nyawa Disambar Kereta Api di Baturaja)
Menurut Dadan, penurunan ini menunjukkan PT KAI turut mendukung pembatasan perjalanan orang selama masa pandemi Covid-19. Tahun ini, PT KAI hanya mengoperasikan 108 KA per hari. Jumlah tersebut turun 73% dibandingkan tahun lalu di mana PT KAI mengoperasikan hingga 404 KA per hari.
Tahun ini PT KAI juga melakukan pembatasan jumlah kapasitas angkut di mana maksimal hanya 70% dari kapasitas tempat duduk. Hal ini bertujuan untuk menciptakan physical distancing di dalam kereta untuk membantu menekan penyebaran Covid-19 melalui transportasi kereta api.
(Baca juga:Puncak Arus Balik, 3.700 Berangkat dengan Kereta Api dari Yogyakarta)
“Penurunan ini juga menunjukkan bahwa masyarakat ikut mendukung kebijakan pemerintah untuk membatasi aktivitasnya selama masa libur Natal dan Tahun Baru 2021,” ujar Dadan.
Bagi yang tetap berangkat, PT KAI secara konsisten menerapkan protokol kesehatan yang ketat sesuai SE Satgas No 3 Satgas Covid-19 dan SE No 23 Kemenhub. Pada periode 22 Desember 2020 hingga 8 Januari 2021, setiap pelanggan KA Jarak Jauh di Pulau Jawa diharuskan menunjukkan hasil rapid test antigen negatif untuk dapat naik KA.
“Untuk mendukung hal tersebut, PT KAI telah menyediakan 29 stasiun yang melayani rapid test Antigen seharga Rp105.000. Hingga 6 Januari 2021, PT KAI telah melayani 157.788 peserta rapid test Antigen di stasiun-stasiun,” ujar Dadan.
Lihat Juga :
tulis komentar anda