Vaksin Covid Suntik Pemulihan Ekonomi Global
Selasa, 12 Januari 2021 - 11:14 WIB
JAKARTA - Di awal dekade yang baru, 2020 merupakan tahun yang sangat menantang. Krisis pandemi yang terjadi sekali selama satu abad ini dibarengi dengan penutupan ekonomi dunia merupakan hal yang tidak biasa secara global.
Meski demikian, DBS Chief Investment Office (DBS CIO) melihat adanya perkembangan positif di tahun 2021. "Perkembangan vaksin yang baik memberikan harapan bahwa ekonomi global dapat kembali pulih," kata Chief Investment Officer, DBS Bank Hou Wey Fook, di Jakarta, Selasa (12/1/2021). ( Baca juga:Ramalan Bank Dunia: Ekonomi Global 2021 Masih Seret, Hanya Tumbuh 4% )
Harapan juga terlihat dengan adanya pemulihan dalam pendapatan korporasi di tahun 2021 yang disebabkan oleh berkurangnya kebijakan penutupan wilayah serta adanya pembukaan wilayah secara perlahan. Di saat yang bersamaan, sambung Hou Wey, kebijakan stimulus dari pengeluaran fiskal dan suku bunga riil yang negatif dapat mendukung pemulihan perekonomian.
Pasar modal juga mulai berangsur pulih seiring dengan saham bernilai rendah mulai bertumbuh, seperti industri pariwisata, serta perbankan, dan saham energi. ( Baca juga:Ketika Nyai Ageng Pinatih Menyadari Siapa Sejatinya Raden Paku )
"Hal terpenting ialah rotasi ini menghasilkan perluasan pasar, karena tidak hanya dikuasai oleh Big Tech saja," ujar dia.
Menurut DBS CIO, ini merupakan dinamika yang sehat dan menuju pertumbuhan yang berkelanjutan.
Meski demikian, DBS Chief Investment Office (DBS CIO) melihat adanya perkembangan positif di tahun 2021. "Perkembangan vaksin yang baik memberikan harapan bahwa ekonomi global dapat kembali pulih," kata Chief Investment Officer, DBS Bank Hou Wey Fook, di Jakarta, Selasa (12/1/2021). ( Baca juga:Ramalan Bank Dunia: Ekonomi Global 2021 Masih Seret, Hanya Tumbuh 4% )
Harapan juga terlihat dengan adanya pemulihan dalam pendapatan korporasi di tahun 2021 yang disebabkan oleh berkurangnya kebijakan penutupan wilayah serta adanya pembukaan wilayah secara perlahan. Di saat yang bersamaan, sambung Hou Wey, kebijakan stimulus dari pengeluaran fiskal dan suku bunga riil yang negatif dapat mendukung pemulihan perekonomian.
Pasar modal juga mulai berangsur pulih seiring dengan saham bernilai rendah mulai bertumbuh, seperti industri pariwisata, serta perbankan, dan saham energi. ( Baca juga:Ketika Nyai Ageng Pinatih Menyadari Siapa Sejatinya Raden Paku )
"Hal terpenting ialah rotasi ini menghasilkan perluasan pasar, karena tidak hanya dikuasai oleh Big Tech saja," ujar dia.
Menurut DBS CIO, ini merupakan dinamika yang sehat dan menuju pertumbuhan yang berkelanjutan.
(uka)
tulis komentar anda