Kolaborasi Mempermudah Pembangunan Ekosistem Riset dan Inovasi

Selasa, 12 Januari 2021 - 22:52 WIB
Proses kolaborasi berdasarkan kepakaran akan memudahkan penanganan emerging issue karena dapat diselesaikan dalam waktu cepat. "Keterwakilan ragam dari perspektif yaitu kepakaran dan pemangku kepentingan itu menjadi sangat penting sekali,” ungkap Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Sosial dan Kemanusiaan LIPI, Ibu Tri Nuke Pudjiastuti.

Hal lain yang masih perlu diperbaiki ialah kolaborasi dengan daerah. Sebab masih ada balitbangjirap di daerah yang diisi oleh nonpeneliti. Hal ini disebabkan cara kerja yang masih seperti birokrat. Imbasnya membuat balitbangjirap sulit untuk menghasilkan riset berkualitas tinggi dan memiliki kepakaran sehingga sering kali hasil penelitiannya tidak dipakai oleh pemangku kebijakan.

“Di sini, peran pemerintah harusnya pada fasilitasi transformasi sosial, budaya dan ekonomi di daerah. Karena, centre of excellence itu mustinya terjadi di daerah. Yang kedua, selain fasilitasi adalah penguatan suatu rantai nilai dalam kerangka ekonomi (circular economy) dengan berdasarkan kaidah pembangunan berkelanjutan. Nanti kami elaborasi itu,” kata Direktur Tata Ruang, dan Penanganan Bencana Bappenas, Sumedi Andono Mulyo.

(Baca Juga: Hasil Riset, Vaksin Ini Mampu Melawan Mutasi Virus Corona )

Lebih lanjut, perguruan tinggi berperan besar untuk membantu memperkuat kualitas riset dan inovasi di daerah. Terlepas dari belum banyak lembaga penelitian pemerintah atau nonpemerintah yang memiliki kepakaran kuat pada suatu bidang, perguruan tinggi di Tanah Air diyakini memiliki bibit-bibit kepakaran isu strategis.

Selain kolaborasi dan pusat keunggulan, pengembangan riset dasar penting dilakukan. Menurut Dosen Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Indonesia Roby Muhamad, ketika negara mampu mengembangkan riset dasar di beberapa bidang strategis, tantangan yang tidak terduga dapat diprediksi dengan baik.

“Kita pola pikirnya harus keluar dari pakem selama ini, keluar dari pola pikir riset dasar ke aplikatif. Untuk keluar dari sini, kita harus fokus memajukan teori sosial dan fokus pada solusi masalah sosial. Jadi, menyelesaikan masalah sosial dan membangun teori sosial harus dikerjakan bersama-sama,” ungkap Roby.

Menutup diskusi, Roby juga menyoroti pentingnya peran LSM untuk memastikan penelitian soshum tersampaikan dengan baik di masyarakat. Begitu juga dengan peran media untuk menyampaikan hasil riset yang mudah dicerna oleh masyarakat. Ia meyakini strategi ini akan sangat efektif, khususnya bagi hasil penelitian yang ditujukan untuk mengubah perilaku masyarakat.
(akr)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More