Vaksin Covid-19 Bermasalah, Jangan Harap Layangkan Tuntutan Hukum
Kamis, 14 Januari 2021 - 19:35 WIB
Untuk Novavax, pemerintah Indonesia, melalui Holding BUMN Farmasi, PT Bio Farma (Persero), telah mengamankan lebih banyak dan ragam pasokan vaksin Covid-19 dengan melakukan penandatanganan kesepakatan. Bio Farma juga akan mendatangkan vaksin tambahan dari Sinovac dan memperkuat kesiapan produksi vaksin dengan sertifikasi Cara Pembuatan Obat yang Baik dari Badan POM.
Selain itu, anggota Holding BUMN Farmasi PT Indofarma (Persero) Tbk juga menandatangani perjanjian penambahan pemesanan vaksin Novavax dari 30 juta menjadi 50 juta dosis. Sementara, Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir, menandatangani perjanjian pembelian vaksin AstraZeneca sebanyak 50 juta dosis.
Perjanjian masing-masing telah ditandatangani di kesempatan terpisah oleh perwakilan Novavax, dan AstraZeneca. Selain itu, fasilitas produksi vaksin COVID-19 di Bio Farma mendapat sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) atau Good Manufacturing Practice (GMP) dari Badan POM, yang diserahkan Kepala Badan POM Penny K. Lukito kepada Direktur Utama Bio Farma Honesty Basyir.
Selain itu, anggota Holding BUMN Farmasi PT Indofarma (Persero) Tbk juga menandatangani perjanjian penambahan pemesanan vaksin Novavax dari 30 juta menjadi 50 juta dosis. Sementara, Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir, menandatangani perjanjian pembelian vaksin AstraZeneca sebanyak 50 juta dosis.
Perjanjian masing-masing telah ditandatangani di kesempatan terpisah oleh perwakilan Novavax, dan AstraZeneca. Selain itu, fasilitas produksi vaksin COVID-19 di Bio Farma mendapat sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) atau Good Manufacturing Practice (GMP) dari Badan POM, yang diserahkan Kepala Badan POM Penny K. Lukito kepada Direktur Utama Bio Farma Honesty Basyir.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda