Naiknya Permintaan Daging Ayam, Beri Angin Segar ke Emiten Perunggasan
Kamis, 14 Januari 2021 - 22:11 WIB
Direktur Keuangan PT Widodo Makmur Unggas, Wahyu Andi Susilo, mengemukakan dana ekspansi yang diperoleh dari IPO untuk keperluan saat ini maupun ke depan, bisa menjadi tonggak untuk menarik pasar dengan jangkauan yang lebih luas lagi. Apalagi kinerja usaha WMU terus mencetak pertumbuhan yang sangat signifikan meskipun pandemi Covid-19 sedang menghantam seluruh negara.
Sebagaimana diketahui, WMU menargetkan alokasi dana IPO sebesar 74,3% untuk ekspansi dengan menambah serta memperluas sarana produksi, antara lain untuk pembangunan fasilitas Breeding PS Farm di Kabupaten Gunungkidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Pembangunan fasilitas Layer Commercial Farm di Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah.
Pembangunan fasilitas Hatchery di Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa. Pembangunan fasilitas Broiler Commerical Farm di Kabupaten Wonogiri, Provinsi Jawa. Pembangunan fasilitas Slaughterhouse di Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat. Pembangunan fasilitas Feedmill di Kabupaten Ngawi, Provinsi Jawa Timur.
Sisa dana IPO sebesar 25,7% akan digunakan untuk modal kerja Perseroan terutama untuk pembelian bahan baku pada Feedmill dan pembelian Ayam Broiler Komersial untuk Slaughterhouse. Peningkatan kapasitas produksi akan berdampak terhadap penetrasi pasar yang lebih baik lagi ke depannya.
“Setelah IPO tentunya kami akan lari lebih kencang lagi. Seluruh fasilitas produksi akan berjalan sesuai rencana,” kata Andi.
Sebagaimana diketahui, WMU menargetkan alokasi dana IPO sebesar 74,3% untuk ekspansi dengan menambah serta memperluas sarana produksi, antara lain untuk pembangunan fasilitas Breeding PS Farm di Kabupaten Gunungkidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Pembangunan fasilitas Layer Commercial Farm di Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah.
Pembangunan fasilitas Hatchery di Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa. Pembangunan fasilitas Broiler Commerical Farm di Kabupaten Wonogiri, Provinsi Jawa. Pembangunan fasilitas Slaughterhouse di Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat. Pembangunan fasilitas Feedmill di Kabupaten Ngawi, Provinsi Jawa Timur.
Sisa dana IPO sebesar 25,7% akan digunakan untuk modal kerja Perseroan terutama untuk pembelian bahan baku pada Feedmill dan pembelian Ayam Broiler Komersial untuk Slaughterhouse. Peningkatan kapasitas produksi akan berdampak terhadap penetrasi pasar yang lebih baik lagi ke depannya.
“Setelah IPO tentunya kami akan lari lebih kencang lagi. Seluruh fasilitas produksi akan berjalan sesuai rencana,” kata Andi.
(her)
tulis komentar anda