Ekonom: Likuiditas di Perbankan Masih Melimpah
Selasa, 19 Januari 2021 - 04:42 WIB
JAKARTA - Kredit perbankan diperkirakan tumbuh 2% pada tahun 2021. Likuiditas neto di pasar uang antar bank pada semester II/2020 rata-rata berada di kisaran Rp230 triliun per hari.
Chief Economist CIMB Niaga Adrian Panggabean mengatakan, angka itu naik hampir dua kali lipat dibanding rerata tahun 2019. "Kepemilikan bank pada obligasi pemerintah, yang naik sekitar Rp630 triliun sejak akhir Januari hingga akhir Desember 2020, adalah konfirmasi dari sangat banyaknya likuiditas di sektor perbankan," kata Adrian saat dihubungi di Jakarta, Senin (18/1/2021).
( )
Kedua indikator tersebut sebetulnya menggambarkan kemampuan sektor perbankan dalam menyalurkan kredit. Namun, lemahnya permintaan kredit akibat kontraksi ekonomi, lanjut dia, adalah upaya bank dalam menjaga kualitas asetnya di tengah sangat besarnya skala restrukturisasi pinjaman. Sementara itu dinamika ekonomi yang berkali-kali tertahan oleh kebijakan PSBB, menyebabkan pertumbuhan kredit perbankan akan tetap rendah di 2021.
( )
"Angka rasio kredit bermasalah atau NPL gross saya perkirakan masih akan berada di kisaran 3,3% sedangkan tingkat kecukupan modal perbankan (capital adequacy ratio) saya perkirakan masih berada di kisaran angka 24%," ucapnya.
Lihat Juga: Sokong Ekonomi Kerakyatan, Kredit UMKM BRI Tembus Rp1.105,70 Triliun hingga Akhir Triwulan III 2024
Chief Economist CIMB Niaga Adrian Panggabean mengatakan, angka itu naik hampir dua kali lipat dibanding rerata tahun 2019. "Kepemilikan bank pada obligasi pemerintah, yang naik sekitar Rp630 triliun sejak akhir Januari hingga akhir Desember 2020, adalah konfirmasi dari sangat banyaknya likuiditas di sektor perbankan," kata Adrian saat dihubungi di Jakarta, Senin (18/1/2021).
( )
Kedua indikator tersebut sebetulnya menggambarkan kemampuan sektor perbankan dalam menyalurkan kredit. Namun, lemahnya permintaan kredit akibat kontraksi ekonomi, lanjut dia, adalah upaya bank dalam menjaga kualitas asetnya di tengah sangat besarnya skala restrukturisasi pinjaman. Sementara itu dinamika ekonomi yang berkali-kali tertahan oleh kebijakan PSBB, menyebabkan pertumbuhan kredit perbankan akan tetap rendah di 2021.
( )
"Angka rasio kredit bermasalah atau NPL gross saya perkirakan masih akan berada di kisaran 3,3% sedangkan tingkat kecukupan modal perbankan (capital adequacy ratio) saya perkirakan masih berada di kisaran angka 24%," ucapnya.
Lihat Juga: Sokong Ekonomi Kerakyatan, Kredit UMKM BRI Tembus Rp1.105,70 Triliun hingga Akhir Triwulan III 2024
(ind)
tulis komentar anda