Kementan: Harga Ayam Hidup Peternak Membaik
Sabtu, 16 Mei 2020 - 13:56 WIB
JAKARTA - Setelah beberapa bulan mengalami tekanan harga, kini peternak ayam mandiri perlahan dapat menikmati harga ayam hidup (live bird) yang baik. Bahkan di beberapa daerah sudah sesuai harga acuan pemerintah, yaitu di tingkat peternak Rp19 ribu - Rp21 ribu.
Sesuai arahan Menteri Syahrul Yasin Limpo, setidaknya Kementan telah melakukan dua langkah intervensi serius di lapangan, yaitu pemantauan secara intensif ketersediaan dan penyerapan ayam hidup di tingkat peternak. Pantauan Kementan per 14 Mei 2020, harga tertinggi terjadi di Yogyakarta dengan rataan harga Rp22.222, disusul Jawa Tengah dengan harga Rp20.941.
Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH), I Ketut Diarmita terus melakukan langkah intervensi serius sesuai arahan Mentan Syahrul Yasin Limpo, agar tidak terjadi gejolak harga, akibat stok pangan, salah satunya ayam hidup.
“Di beberapa sentra produksi, harga ayam hidup sudah membaik dan peternak merespon positif langkah Kementan ini,” ungkapnya di Jakarta, Jumat (15/5/2020).
Ketua PINSAR INDONESIA wilayah Jateng (Peternak Solo Raya), Parjuni menilai harga membaik karena supply demand cukup seimbang. Adanya momen malam 21 Ramadhan membuat kebutuhan meningkat mendekati lebaran. Dirinya memperkirakan konsumsi masyarakat meningkat, walau tidak signifikan, karena masih kondisi pandemi Covid 19.
"Alhamdulillah kini harga ayam hidup yang sebelumnya dari Rp 14.000-15.000/kg, sekarang meningkat ke harga Rp21.000/kg," ungkapnya. Parjuni meminta agar pengendalian suplai dan harga DOC terjaga, agar harga terus membaik.
Secara rinci, Kementan memantau 17 Kabupaten/Kota di Jawa Tengah, dengan Kabupaten Pekalongan dan Kota Pekalongan telah menunjukan harga batas atas tingkat peternak, yakni Rp21.000 - Rp21.500.
Sementara Jawa Timur dengan 21 kabupaten/kota, terpantau rerata Rp 20.385. Namun 10 kabupaten/kota (Gresik, Lamongan, Lumajang, Madiun, Magetan, Nganjuk, Ponorogo, Sidoarjo, Tuban dan Batu) sudah mencapai harga acuan batas atas, yaitu berkisar Rp21.500Rp23.500.
Wilayah Banten turut juga membaik, dengan rataan harga mencapai Rp19.583. Hal serupa juga terjadi di Jawa Barat, pada Rp19.385. Bogor dan Garut juga sudah merangkak naik, dengan kisaran Rp17.500 - Rp18.400.
Sesuai arahan Menteri Syahrul Yasin Limpo, setidaknya Kementan telah melakukan dua langkah intervensi serius di lapangan, yaitu pemantauan secara intensif ketersediaan dan penyerapan ayam hidup di tingkat peternak. Pantauan Kementan per 14 Mei 2020, harga tertinggi terjadi di Yogyakarta dengan rataan harga Rp22.222, disusul Jawa Tengah dengan harga Rp20.941.
Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH), I Ketut Diarmita terus melakukan langkah intervensi serius sesuai arahan Mentan Syahrul Yasin Limpo, agar tidak terjadi gejolak harga, akibat stok pangan, salah satunya ayam hidup.
“Di beberapa sentra produksi, harga ayam hidup sudah membaik dan peternak merespon positif langkah Kementan ini,” ungkapnya di Jakarta, Jumat (15/5/2020).
Ketua PINSAR INDONESIA wilayah Jateng (Peternak Solo Raya), Parjuni menilai harga membaik karena supply demand cukup seimbang. Adanya momen malam 21 Ramadhan membuat kebutuhan meningkat mendekati lebaran. Dirinya memperkirakan konsumsi masyarakat meningkat, walau tidak signifikan, karena masih kondisi pandemi Covid 19.
"Alhamdulillah kini harga ayam hidup yang sebelumnya dari Rp 14.000-15.000/kg, sekarang meningkat ke harga Rp21.000/kg," ungkapnya. Parjuni meminta agar pengendalian suplai dan harga DOC terjaga, agar harga terus membaik.
Secara rinci, Kementan memantau 17 Kabupaten/Kota di Jawa Tengah, dengan Kabupaten Pekalongan dan Kota Pekalongan telah menunjukan harga batas atas tingkat peternak, yakni Rp21.000 - Rp21.500.
Sementara Jawa Timur dengan 21 kabupaten/kota, terpantau rerata Rp 20.385. Namun 10 kabupaten/kota (Gresik, Lamongan, Lumajang, Madiun, Magetan, Nganjuk, Ponorogo, Sidoarjo, Tuban dan Batu) sudah mencapai harga acuan batas atas, yaitu berkisar Rp21.500Rp23.500.
Wilayah Banten turut juga membaik, dengan rataan harga mencapai Rp19.583. Hal serupa juga terjadi di Jawa Barat, pada Rp19.385. Bogor dan Garut juga sudah merangkak naik, dengan kisaran Rp17.500 - Rp18.400.
Lihat Juga :
tulis komentar anda