Industri Manufaktur Indonesia Didorong Percepat Adopsi Otomatisasi Robot
Sabtu, 16 Mei 2020 - 15:17 WIB
Universal Robots, pemimpin pasar teknologi robot kolaboratif (Cobots) yang berbasis di Denmark mendesak agar industri manufaktur Indonesia mempercepat pengadopsian otomatisasi robot. Hal ini supaya agar tetap mampu menjadi negara yang kompetitif dan efisien saat menghadapi masa ekonomi yang sedang sulit.
Kondisi pasar saat ini yang sedang fluktuatif karena muncul gangguan bertubi-tubi, maka meningkatkan otomatisasi untuk mengoptimalkan produksi adalah tantangan yang akan selalu ada. Jenis robot baru, yang dinamakan "robot kolaboratif", bertujuan untuk menjembatani kesenjangan antara sistem perakitan manual dan sistem manufaktur otomatis.
Universal Robots menyoroti bahwa Cobot ini berpotensi meningkatkan produktivitas bagi perusahaan-perusahaan di Indonesia, khususnya di sektor manufaktur hingga 30 persen.
“Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia, yang berevolusi dari negara petani tradisional, menjadi negara yang sekarang ini sangat menganut teknologi, manufaktur, dan jasa. Dengan pemerintah mendorong implementasi transformasi Industri 4.0, yang meliputi peningkatan tenaga kerja dan adopsi teknologi oleh perusahaan, otomatisasi dengan Cobot tentunya merupakan inovasi yang dapat memberikan keuntungan bagi Indonesia,” kata Kepala Universal Robot Asia Tenggara & Oseania, Darrell Adams.
“Munculnya Cobot akan menjadi perpaduan baik yang bertahap, sebuah sinergi yang harmonis antara manusia dan mesin di Indonesia, dan memungkinkan lebih banyak lagi industri yang akan merangkul otomatisasi, tanpa meninggalkan tenaga manusia di belakang. Dengan bantuan Cobot, produsen lokal dapat mencapai efisiensi yang lebih tinggi dan peningkatan produktivitas yang baik dan cepat," sambungnya.
Lebih lanjut Adams menjelaskan, bahwa Cobot dapat dengan mudah diprogram ulang untuk menyelesaikan tugas-tugas baru, guna memenuhi tuntutan produksi jangka pendek, yang dihadapi oleh perusahaan, dan setelah itu, disesuaikan dengan pemrosesan yang lebih maju dalam ukuran batch yang lebih kecil. Adopsi Cobot dapat membantu memperluas kontribusi sektor manufaktur, ekonomi dan meningkatkan inovasi serta kapasitas untuk usaha kecil dan menengah.
Sektor manufaktur di Indonesia adalah kontributor utama terhadap PDB negara. Namun, tingkat otomatisasi rata-rata di antara perusahaan manufaktur lokal masih sangat rendah. Otomatisasi berpotensi meningkatkan produktivitas dan pertumbuhan PDB di Indonesia, menghasilkan pendapatan yang lebih tinggi bagi pekerja dan peluang pasar bagi perusahaan.
Menurut Universal Robots, perusahaan yang telah menempuh jalur otomatisasi telah berhasil meningkatkan produksi sebanyak 300%; sambil mengurangi cacat produksi sebesar 90% dan meningkatkan laba sebesar 20%. Universal Robots menargetkan industri utama seperti elektronik, otomotif, makanan & minuman, bahan kimia, semikonduktor, furniture, dan produk konsumen.
Kondisi pasar saat ini yang sedang fluktuatif karena muncul gangguan bertubi-tubi, maka meningkatkan otomatisasi untuk mengoptimalkan produksi adalah tantangan yang akan selalu ada. Jenis robot baru, yang dinamakan "robot kolaboratif", bertujuan untuk menjembatani kesenjangan antara sistem perakitan manual dan sistem manufaktur otomatis.
Universal Robots menyoroti bahwa Cobot ini berpotensi meningkatkan produktivitas bagi perusahaan-perusahaan di Indonesia, khususnya di sektor manufaktur hingga 30 persen.
“Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia, yang berevolusi dari negara petani tradisional, menjadi negara yang sekarang ini sangat menganut teknologi, manufaktur, dan jasa. Dengan pemerintah mendorong implementasi transformasi Industri 4.0, yang meliputi peningkatan tenaga kerja dan adopsi teknologi oleh perusahaan, otomatisasi dengan Cobot tentunya merupakan inovasi yang dapat memberikan keuntungan bagi Indonesia,” kata Kepala Universal Robot Asia Tenggara & Oseania, Darrell Adams.
“Munculnya Cobot akan menjadi perpaduan baik yang bertahap, sebuah sinergi yang harmonis antara manusia dan mesin di Indonesia, dan memungkinkan lebih banyak lagi industri yang akan merangkul otomatisasi, tanpa meninggalkan tenaga manusia di belakang. Dengan bantuan Cobot, produsen lokal dapat mencapai efisiensi yang lebih tinggi dan peningkatan produktivitas yang baik dan cepat," sambungnya.
Lebih lanjut Adams menjelaskan, bahwa Cobot dapat dengan mudah diprogram ulang untuk menyelesaikan tugas-tugas baru, guna memenuhi tuntutan produksi jangka pendek, yang dihadapi oleh perusahaan, dan setelah itu, disesuaikan dengan pemrosesan yang lebih maju dalam ukuran batch yang lebih kecil. Adopsi Cobot dapat membantu memperluas kontribusi sektor manufaktur, ekonomi dan meningkatkan inovasi serta kapasitas untuk usaha kecil dan menengah.
Sektor manufaktur di Indonesia adalah kontributor utama terhadap PDB negara. Namun, tingkat otomatisasi rata-rata di antara perusahaan manufaktur lokal masih sangat rendah. Otomatisasi berpotensi meningkatkan produktivitas dan pertumbuhan PDB di Indonesia, menghasilkan pendapatan yang lebih tinggi bagi pekerja dan peluang pasar bagi perusahaan.
Menurut Universal Robots, perusahaan yang telah menempuh jalur otomatisasi telah berhasil meningkatkan produksi sebanyak 300%; sambil mengurangi cacat produksi sebesar 90% dan meningkatkan laba sebesar 20%. Universal Robots menargetkan industri utama seperti elektronik, otomotif, makanan & minuman, bahan kimia, semikonduktor, furniture, dan produk konsumen.
Lihat Juga :
tulis komentar anda