Kanada Jadi Investor Terbesar di Sulsel dengan Suntikan Rp2,1 Triliun
Selasa, 02 Februari 2021 - 08:47 WIB
MAKASSAR - Realisasi investasi di Sulsel tahun 2020 melampui target hingga 179 persen, yaitu mencapai Rp12,541 triliun dari target Rp7 triliun. Rinciannya, Rp3,399 triliun untuk penanaman modal asing (PMA) dan Rp9,142 triliun untuk penanaman modal dalam negeri (PMDN).
Adapun lima sektor usaha dengan nilai realisasi terbesar, di antaranya transportasi, gudang dan telekomunikasi Rp4,052 triliun (32 persen), sektor pertambangan Rp2,588 (21 persen), listrik, gas, dan air Rp2,421 triliun (19 persen), konstruksi Rp1,059 triliun (9 persen), dan sektor lainnya Rp2,420 triliun (19 persen).
Selanjutnya, kabupaten dan kota dengan serapan investasi terbesar sepanjang tahun 2020, di antaranya Kota Makassar Rp5,465 triliun (43 persen), Luwu Timur Rp2,268 triliun (18 persen), Tana Toraja Rp499 miliar (4 persen), dan kabupaten/kota lainnya Rp4,309 triliun (22 persen).
Jika dilihat dari asal negara dengan nilai investasi terbesar yang masuk ke Sulsel, Kanada menempati urutan pertama dengan nilai investasi Rp2,196 triliun (65 persen), disusul Tiongkok Rp494 miliar (21 persen), Australia Rp337 miliar (10 persen), Malaysia Rp209 miliar (6 persen), dan negara lainnya Rp163 miliar (5 persen).
Tenaga kerja yang terserap sepanjang Januari hingga Desember mencapai 6.137 orang (TKI) dan 241 orang (TKA). Sedangkan jumlah proyek secara kumulatif periode Januari hingga Desember mencapai 1.981 proyek (PMDN) dan 525 proyek (PMA).
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Sulsel, Jayadi Nas mengatakan, over target realisasi invetasi sepanjang tahun 2020 disebabkan sejumlah hal.
Menurut Jayadi, kemudahan berinvestasi yang diberikan oleh Pemerintah Provinsi Sulsel disambut baik oleh para pengusaha sehingga mereka antusias untuk menanamkan modalnya di Sulsel.
Adapun lima sektor usaha dengan nilai realisasi terbesar, di antaranya transportasi, gudang dan telekomunikasi Rp4,052 triliun (32 persen), sektor pertambangan Rp2,588 (21 persen), listrik, gas, dan air Rp2,421 triliun (19 persen), konstruksi Rp1,059 triliun (9 persen), dan sektor lainnya Rp2,420 triliun (19 persen).
Selanjutnya, kabupaten dan kota dengan serapan investasi terbesar sepanjang tahun 2020, di antaranya Kota Makassar Rp5,465 triliun (43 persen), Luwu Timur Rp2,268 triliun (18 persen), Tana Toraja Rp499 miliar (4 persen), dan kabupaten/kota lainnya Rp4,309 triliun (22 persen).
Jika dilihat dari asal negara dengan nilai investasi terbesar yang masuk ke Sulsel, Kanada menempati urutan pertama dengan nilai investasi Rp2,196 triliun (65 persen), disusul Tiongkok Rp494 miliar (21 persen), Australia Rp337 miliar (10 persen), Malaysia Rp209 miliar (6 persen), dan negara lainnya Rp163 miliar (5 persen).
Tenaga kerja yang terserap sepanjang Januari hingga Desember mencapai 6.137 orang (TKI) dan 241 orang (TKA). Sedangkan jumlah proyek secara kumulatif periode Januari hingga Desember mencapai 1.981 proyek (PMDN) dan 525 proyek (PMA).
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Sulsel, Jayadi Nas mengatakan, over target realisasi invetasi sepanjang tahun 2020 disebabkan sejumlah hal.
Menurut Jayadi, kemudahan berinvestasi yang diberikan oleh Pemerintah Provinsi Sulsel disambut baik oleh para pengusaha sehingga mereka antusias untuk menanamkan modalnya di Sulsel.
tulis komentar anda