Kanada Jadi Investor Terbesar di Sulsel dengan Suntikan Rp2,1 Triliun
Selasa, 02 Februari 2021 - 08:47 WIB
Faktor lainnya, lanjut dia, sejumlah pengusaha yang memang sudah menanamkan modalnya di Sulsel menambah kapasitas produksi yang membutuhkan sarana dan prasarana sehingga berdampak pada peningkatan investasi yang mengalir. Terdapat pula sejumlah investor melakukan ekspansi dengan sektor usaha yang sama sehingga menambah realisasi nilai investasi.
Dan faktor lainnya adalah perusahaan skala menengah dan kecil yang semakin sadar dalam menyampaikan laporan kegiatan penanaman modal (LKPM). Hal itu juga sebagai dampak dari upaya DPM-PTSP yang turun langsung melakukan sosialisasi dan edukasi kepada para pengusaha agar menyampaikan LKPM.
"Teman-teman turun ke bawah, ke kabupaten dan kota. Sehingga didapati perusahaan, ada yang tidak ngerti, tidak bagaimana caranya, makanya teman-teman melakukan pendampingan, kami beri tau tata cara penyampaian LKPM. Bagi yang lupa, dingatkan kembali," urai Jayadi, kemarin.
Untuk tahun 2021, lanjut dia, DPM-PTSP Sulsel ditarget mampu menyerap investasi senilai Rp8 miliar. Adapun salah satu strategi yang dilakukan untuk mencapai angka tersebut adalah melakukan pemetaan potensi yang bisa menarik investor untuk menanamkan dananya.
"Kita buatkan mapping investasi dengan setiap potensi daerah yang ada di Sulsel. Agar para pengusaha bisa lebih mudah. Misal investasi di sektor peternakan, bagaimana di Seko, Enrekang. Lalu wisata, seperti apa," kata Jayadi.
Hingga saat ini, tiga daerah di Sulsel telah selesai dipetakan potensinya. Daerah tersebut adalah Soppeng, Bantaeng, dan Luwu Utara. Diharapkan, pemetaan potensi kabupaten dan kota lainnya juga segera rampung tahun ini.
"Hadirnya peta potensi semakin memudahkan pengusaha menanamkan potensi. Nah ini yang fokus kami lakukan tahun 2021. Insha Allah tahun 2021 semakin membuka peluang investasi. Sesuai dengan harapan Pak Gubernur yang ingin menjadikan Sulsel sebagai provinsi ramah investasi," pungkas Jayadi.
Dan faktor lainnya adalah perusahaan skala menengah dan kecil yang semakin sadar dalam menyampaikan laporan kegiatan penanaman modal (LKPM). Hal itu juga sebagai dampak dari upaya DPM-PTSP yang turun langsung melakukan sosialisasi dan edukasi kepada para pengusaha agar menyampaikan LKPM.
"Teman-teman turun ke bawah, ke kabupaten dan kota. Sehingga didapati perusahaan, ada yang tidak ngerti, tidak bagaimana caranya, makanya teman-teman melakukan pendampingan, kami beri tau tata cara penyampaian LKPM. Bagi yang lupa, dingatkan kembali," urai Jayadi, kemarin.
Untuk tahun 2021, lanjut dia, DPM-PTSP Sulsel ditarget mampu menyerap investasi senilai Rp8 miliar. Adapun salah satu strategi yang dilakukan untuk mencapai angka tersebut adalah melakukan pemetaan potensi yang bisa menarik investor untuk menanamkan dananya.
"Kita buatkan mapping investasi dengan setiap potensi daerah yang ada di Sulsel. Agar para pengusaha bisa lebih mudah. Misal investasi di sektor peternakan, bagaimana di Seko, Enrekang. Lalu wisata, seperti apa," kata Jayadi.
Hingga saat ini, tiga daerah di Sulsel telah selesai dipetakan potensinya. Daerah tersebut adalah Soppeng, Bantaeng, dan Luwu Utara. Diharapkan, pemetaan potensi kabupaten dan kota lainnya juga segera rampung tahun ini.
"Hadirnya peta potensi semakin memudahkan pengusaha menanamkan potensi. Nah ini yang fokus kami lakukan tahun 2021. Insha Allah tahun 2021 semakin membuka peluang investasi. Sesuai dengan harapan Pak Gubernur yang ingin menjadikan Sulsel sebagai provinsi ramah investasi," pungkas Jayadi.
(luq)
tulis komentar anda