Pemerintah Kebut Pengiriman 140 Juta Bulk Vaksin Covid-19 Pada Juli 2021
Selasa, 02 Februari 2021 - 12:50 WIB
JAKARTA - Pemerintah memastikan 140 juta bahan baku atau bulk vaksin Covid-19 asal Sinovac, China, akan dirampungkan pengirimannya ke Indonesia hingga Juli 2021 mendatang. Saat ini pengiriman dilakukan secara bertahap.
Tenggat waktu tersebut lebih cepat dari target pemerintah sebelumnya. Sebelumnya, pemerintah mengupayakan proses pengiriman 140 juta bahan baku vaksin Sinovac akan selesai pada November 2021. Namun, target itu dipercepat.
"Bahan baku yang sudah kita terima pada hari ini merupakan rangkaian bahan baku yang didatangkan dari Sinovac sebanyak 140 juta dosis untuk 2021 yang pengirimannya dilakukan secara bertahap hingga Juli 2021 yang sebelumnya direncanakan November 2021. Ada percepatan maju hingga Juli," ujar Sekretaris Bio Farma Bambang Heriyanto, Selasa (2/2/2021). ( Baca juga:10 Juta Bahan Baku Vaksin Sinovac Siap Diproses Mulai 13 Februari )
Saat ini Indonesia kembali mendatangkan vaksin Covid-19 dari Sinovac dalam bentuk bulk atau bahan baku yang terdiri dari 10 juta dosis ditambah 1 juta overfill atau ekstra volume yang diberikan Sinovac untuk mengantisipasi proses produksi di Bio Farma.
Ketibaan 11 juta bulk tersebut merupakan kedatangan vaksin Sinovac keempat, karena sebelumnya 15 juta dosis vaksin dalam bentuk bulk tiba pada 12 Januari tahun ini. Sedangkan jumlah vaksin siap pakai sebanyak 3 juta tiba di Indonesia secara bertahap pada 6-31 Desember 2020.
Untuk 3 juta vaksin jadi sudah disitribusikan ke 34 Provinsi di Indonesia. Sementara 15 juta bahan baku vaksin tengah diprodukasi Bio Farma dan ditargetkan dapat menghasilkan 13 batch atau 13 juta dosis vaksin. Ini diperkirakan akan selesai produksinya pada 11 Februari 2021. Sementara itu, 10 juta bahan baku dan 1 juta vaksin setengah jadi yang baru saja tiba di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) akan diproduksi pada 13 Februari 2021 dan diharapkan selesai pada 20 Maret tahun ini. ( Baca juga:Wakil Wali Kota Depok Positif Covid-9, Tes Swab Keluarga dan Ajudan Negatif )
Dari kedua tahap produksi itu, manajemen perseroan akan memberikan penamaan kemasan vaksin Covid-19 dengan nama Covid-19 vaksin. Kemasan ini berbeda dengan vaksin yang sudah didistribusikan sebelumnya yang dikenal dengan Coronavax.
Kemasan vaksin Coronavax yang sebelumnya dikemas dalam single dose atau dosis tunggal dikemas dalam satu dus yang berisi 40 vail sehingga satu dus berisi 40 dosis. Sementara vaksin Covid-19 yang saat ini akan diproses di Biofarma akan dikemas dalam kemasan multidose di mana satu veil berisi 10 dosis dan dalam 1 dus ada 10 vail sehingga 1 dus berisi 100 dosis.
Tenggat waktu tersebut lebih cepat dari target pemerintah sebelumnya. Sebelumnya, pemerintah mengupayakan proses pengiriman 140 juta bahan baku vaksin Sinovac akan selesai pada November 2021. Namun, target itu dipercepat.
"Bahan baku yang sudah kita terima pada hari ini merupakan rangkaian bahan baku yang didatangkan dari Sinovac sebanyak 140 juta dosis untuk 2021 yang pengirimannya dilakukan secara bertahap hingga Juli 2021 yang sebelumnya direncanakan November 2021. Ada percepatan maju hingga Juli," ujar Sekretaris Bio Farma Bambang Heriyanto, Selasa (2/2/2021). ( Baca juga:10 Juta Bahan Baku Vaksin Sinovac Siap Diproses Mulai 13 Februari )
Saat ini Indonesia kembali mendatangkan vaksin Covid-19 dari Sinovac dalam bentuk bulk atau bahan baku yang terdiri dari 10 juta dosis ditambah 1 juta overfill atau ekstra volume yang diberikan Sinovac untuk mengantisipasi proses produksi di Bio Farma.
Ketibaan 11 juta bulk tersebut merupakan kedatangan vaksin Sinovac keempat, karena sebelumnya 15 juta dosis vaksin dalam bentuk bulk tiba pada 12 Januari tahun ini. Sedangkan jumlah vaksin siap pakai sebanyak 3 juta tiba di Indonesia secara bertahap pada 6-31 Desember 2020.
Untuk 3 juta vaksin jadi sudah disitribusikan ke 34 Provinsi di Indonesia. Sementara 15 juta bahan baku vaksin tengah diprodukasi Bio Farma dan ditargetkan dapat menghasilkan 13 batch atau 13 juta dosis vaksin. Ini diperkirakan akan selesai produksinya pada 11 Februari 2021. Sementara itu, 10 juta bahan baku dan 1 juta vaksin setengah jadi yang baru saja tiba di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) akan diproduksi pada 13 Februari 2021 dan diharapkan selesai pada 20 Maret tahun ini. ( Baca juga:Wakil Wali Kota Depok Positif Covid-9, Tes Swab Keluarga dan Ajudan Negatif )
Dari kedua tahap produksi itu, manajemen perseroan akan memberikan penamaan kemasan vaksin Covid-19 dengan nama Covid-19 vaksin. Kemasan ini berbeda dengan vaksin yang sudah didistribusikan sebelumnya yang dikenal dengan Coronavax.
Kemasan vaksin Coronavax yang sebelumnya dikemas dalam single dose atau dosis tunggal dikemas dalam satu dus yang berisi 40 vail sehingga satu dus berisi 40 dosis. Sementara vaksin Covid-19 yang saat ini akan diproses di Biofarma akan dikemas dalam kemasan multidose di mana satu veil berisi 10 dosis dan dalam 1 dus ada 10 vail sehingga 1 dus berisi 100 dosis.
(uka)
tulis komentar anda