Ini 8 Perusahaan Anak BUMN yang Ingin Melantai di Bursa Saham
Jum'at, 05 Februari 2021 - 08:51 WIB
Anak Usaha PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)
Pelindo II memastikan rencana penawaran umum perdana dua anak usaha ditunda sejak 2020 lalu karena kondisi pasar modal yang belum stabil. Perseroan akan melepas saham perdana dua anak usaha, yaitu PT Pelabuhan Tanjung Priok (PTP) dan PT IPC Terminal Petikemas (IPC TPK).
"Kondisi market tidak begitu menggembirakan saat ini karena adanya pandemi, jadi kami putuskan untuk menundanya," kata Direktur Utama Pelindo II Arif Suhartono dalam Market Review IDX Channel.
Perseroan akan kembali merevisi rencana strategis tersebut. Penundaan IPO ini dilakukan sampai batas waktu yang belum bisa ditentukan.
PT Perkebunan Nusantara III (Persero)
Holding Perkebunan Nusantara atau PTPN bakal mengantar anak usahanya, PTPN V, ke lantai BEI pada 2023 mendatang. Aksi korporasi dilakukan untuk membiayai rencana perluasan area tanam. ( Baca juga:Kudeta Militer, Myanmar Blokir Facebook dan Gerombolannya )
Mengutip situs resmi PTPN V, Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara Abdul Ghani mengatakan, IPO akan dilakukan pada 2023 mendatang. “Mungkin 2023 kami coba untuk PTPN V. Itu semua kami lakukan untuk memperluas area tanam dan industri hilir,” kata dia.
Rumah Sakit Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni)
Sejak Maret 2019 lalu, manajemen rumah sakit Pelni membeberkan optimisme rencana perseroan menggelar penawaran umum saham perdana. Namun rencana tersebut tertunda karena belum mendapatkan izin dari Menteri BUMN yang kala itu dipimpin Rini Soemarno.
Namun, kebijakan menjadi berbeda saat Kementerian BUMN dinahkodai Erick Thohir. Mantan Bos Inter Milan itu membuka akses dan kesempatan RS Pelni untuk melakukan aksi korporasi tersebut.
Pelindo II memastikan rencana penawaran umum perdana dua anak usaha ditunda sejak 2020 lalu karena kondisi pasar modal yang belum stabil. Perseroan akan melepas saham perdana dua anak usaha, yaitu PT Pelabuhan Tanjung Priok (PTP) dan PT IPC Terminal Petikemas (IPC TPK).
"Kondisi market tidak begitu menggembirakan saat ini karena adanya pandemi, jadi kami putuskan untuk menundanya," kata Direktur Utama Pelindo II Arif Suhartono dalam Market Review IDX Channel.
Perseroan akan kembali merevisi rencana strategis tersebut. Penundaan IPO ini dilakukan sampai batas waktu yang belum bisa ditentukan.
PT Perkebunan Nusantara III (Persero)
Holding Perkebunan Nusantara atau PTPN bakal mengantar anak usahanya, PTPN V, ke lantai BEI pada 2023 mendatang. Aksi korporasi dilakukan untuk membiayai rencana perluasan area tanam. ( Baca juga:Kudeta Militer, Myanmar Blokir Facebook dan Gerombolannya )
Mengutip situs resmi PTPN V, Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara Abdul Ghani mengatakan, IPO akan dilakukan pada 2023 mendatang. “Mungkin 2023 kami coba untuk PTPN V. Itu semua kami lakukan untuk memperluas area tanam dan industri hilir,” kata dia.
Rumah Sakit Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni)
Sejak Maret 2019 lalu, manajemen rumah sakit Pelni membeberkan optimisme rencana perseroan menggelar penawaran umum saham perdana. Namun rencana tersebut tertunda karena belum mendapatkan izin dari Menteri BUMN yang kala itu dipimpin Rini Soemarno.
Namun, kebijakan menjadi berbeda saat Kementerian BUMN dinahkodai Erick Thohir. Mantan Bos Inter Milan itu membuka akses dan kesempatan RS Pelni untuk melakukan aksi korporasi tersebut.
tulis komentar anda