Mentan Pastikan Tidak Ada Gagal Panen di Food Estate Kalteng
Selasa, 09 Februari 2021 - 01:23 WIB
JAKARTA - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo menekankan, tidak ada gagal panen di kawasan food estate atau lumbung pangan baru, Kalimantan Tengah (Kalteng). Pasalnya, musim panen untuk tanaman padi di kawasan food estate masih terus berlangsung dan baru akan memasuki musim panen raya.
"Bagaimana mau gagal panen ? Sementara panen baru mau dimulai," kata Mentan Yasin Limpo dalam Rapat Kerja bersama Komisi IV DPR, Senin (8/2/2021).
Lanjutnya, proses pengolahan lahan food estate seluas 30 ribu hektare hingga saat ini masih berlanjut. Meskipun ada masalah dari ribuan hektare hamparan sawah yang ada.
"Di mana yang tidak berhasil? Dari 30 ribu hektare, tentu ada sajalah 1, 2, atau 10 hektare yang bersoal karena kita hadapi hama, tikus, hujan," katanya.
Dia menekankan, Food estate bukan dikhususkan untuk menanam satu komoditas. Namun, diperuntukkan bagi banyak komoditas pangan, termasuk perikanan dan peternakan sehingga petani mendapatkan nilai tambah dari komoditas yang dibudidayakan.
"Food estate ini memang tidak seperti di Aceh, di Jawa kondisinya, di sana itu rawa 1,5 meter dalamnya, 50 centimeter paling sedikit airnya. PH-nya itu kalau dihitung asamnya tinggi banget. Kalau kasih turun traktor roda 4 di sana tenggelam," tandasnya.
"Bagaimana mau gagal panen ? Sementara panen baru mau dimulai," kata Mentan Yasin Limpo dalam Rapat Kerja bersama Komisi IV DPR, Senin (8/2/2021).
Lanjutnya, proses pengolahan lahan food estate seluas 30 ribu hektare hingga saat ini masih berlanjut. Meskipun ada masalah dari ribuan hektare hamparan sawah yang ada.
"Di mana yang tidak berhasil? Dari 30 ribu hektare, tentu ada sajalah 1, 2, atau 10 hektare yang bersoal karena kita hadapi hama, tikus, hujan," katanya.
Dia menekankan, Food estate bukan dikhususkan untuk menanam satu komoditas. Namun, diperuntukkan bagi banyak komoditas pangan, termasuk perikanan dan peternakan sehingga petani mendapatkan nilai tambah dari komoditas yang dibudidayakan.
"Food estate ini memang tidak seperti di Aceh, di Jawa kondisinya, di sana itu rawa 1,5 meter dalamnya, 50 centimeter paling sedikit airnya. PH-nya itu kalau dihitung asamnya tinggi banget. Kalau kasih turun traktor roda 4 di sana tenggelam," tandasnya.
(akr)
tulis komentar anda