12 Pesawat Bombardier CRJ-1000 Dikembalikan, Garuda Ngirit USD200 Juta
Minggu, 14 Februari 2021 - 04:04 WIB
JAKARTA - Garuda Indonesia akhirnya mengembalikan 12 pesawat Bombardier CRJ-1000. Hal ini menjadi sebuah langkah tegas untuk mengakhiri kontrak operating lease dengan Nordic Aviation Capital atau NAC yang jatuh tempo 2027.
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan, dengan dikembalikannya pesawat ini bisa menghemat kas perusahaan. Bahkan penghematan yang bisa didapat dari dikembalikannya pesawat Bombardier CRJ-1000 ini lebih dari USD200 juta. "Penghematan lebih dari USD200 juta," ujarnya saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Sabtu (13/2/2021).
( )
Setelah aksi ini, akan ada beberapa langkah efisiensi lain yang dilakukan oleh perusahaan maskapai milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut. Namun, Irfan masih enggan menyebutkan langkah efisiensi apa yang akan dilakukan oleh perseroan ke depannya. "Tunggu tanggal mainnya ya (langkah efisiensi lain yang bakal dilakukan Garuda)," ucapnya.
Sebelumnya, Irfan pernah mengatakan jika penggunaan pesawat Bombardier CRJ -1000 menciptakan kerugian bagi perseroan. "Bahwa selama delapan tahun beroperasi (Bombardier CRJ -1000) kinerja operasional penggunaan pesawat ini walaupun utilisasinya di atas penggunaan industri tapi tetap saja tidak menghasilkan keuntungan, atau menciptakan kerugian yang cukup besar buat Garuda," jelasnya.
( )
Dia memproyeksikan dengan tetap memanfaatkan pesawat Bombardier CRJ -1000 itu kerugian-kerugian akan terus muncul. "Oleh sebab itu penghentian ini adalah juga bagian dari upaya kita mengurangi kerugian di masa mendatang," ucapnya.
Lihat Juga: Saksikan Laga Timnas Indonesia vs Jepang, Ole Romeny dan 2 Pemain Naturalisasi U-20 Tiba di SUGBK
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan, dengan dikembalikannya pesawat ini bisa menghemat kas perusahaan. Bahkan penghematan yang bisa didapat dari dikembalikannya pesawat Bombardier CRJ-1000 ini lebih dari USD200 juta. "Penghematan lebih dari USD200 juta," ujarnya saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Sabtu (13/2/2021).
( )
Setelah aksi ini, akan ada beberapa langkah efisiensi lain yang dilakukan oleh perusahaan maskapai milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut. Namun, Irfan masih enggan menyebutkan langkah efisiensi apa yang akan dilakukan oleh perseroan ke depannya. "Tunggu tanggal mainnya ya (langkah efisiensi lain yang bakal dilakukan Garuda)," ucapnya.
Sebelumnya, Irfan pernah mengatakan jika penggunaan pesawat Bombardier CRJ -1000 menciptakan kerugian bagi perseroan. "Bahwa selama delapan tahun beroperasi (Bombardier CRJ -1000) kinerja operasional penggunaan pesawat ini walaupun utilisasinya di atas penggunaan industri tapi tetap saja tidak menghasilkan keuntungan, atau menciptakan kerugian yang cukup besar buat Garuda," jelasnya.
( )
Dia memproyeksikan dengan tetap memanfaatkan pesawat Bombardier CRJ -1000 itu kerugian-kerugian akan terus muncul. "Oleh sebab itu penghentian ini adalah juga bagian dari upaya kita mengurangi kerugian di masa mendatang," ucapnya.
Lihat Juga: Saksikan Laga Timnas Indonesia vs Jepang, Ole Romeny dan 2 Pemain Naturalisasi U-20 Tiba di SUGBK
(ind)
tulis komentar anda