Movieland KEK Lido City Harapan Baru Kebangkitkan Pariwisata Indonesia
Senin, 15 Februari 2021 - 07:02 WIB
BOGOR - Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) secara resmi menyetujui pembentukan KEK MNC Lido City di Provinsi Jawa Barat. Ini tak lepas dari potensi kawasan Lido yang dinilai sangat luar biasa dalam memajukan industri pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia.
Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo mengatakan pihaknya sempat mendiskusikan pengembangan kawasan Lido kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) beberapa waktu lalu. “Dulu saya pernah bicara dengan bapak Presiden, Lido itu bisa dikembangkan sampai ke Pantai Selatan. Jadi silakan bila ingin diberikan kepada yang lain, yang mau investasi. Kita sama-sama bangun di sini,” kata Hary Tanoesoedibjo saat menghadiri acara peletakkan batu pertama Movieland Lido City, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (13/2) lalu.
Lebih lanjut Hary menjelaskan, bila KEK Lido benar-benar digarap secara maksimal, akan ada banyak peluang pariwisata dan ekonomi kreatif yang bisa didapatkan. Apalagi dari segi infrastruktur, kawasan Lido memang sudah cukup memumpuni.
Sebagai gambaran singkat, kawasan ini memiliki luas lebih dari 2.000 hektare yang membentang hingga ke objek wisata Pelabuhan Ratu di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Dalam arti lain, wisatawan yang mengunjungi kawasan ini tak akan hanya disuguhi panorama pegunungan yang memesona, tetapi juga dapat menikmati eksotisme pantai selatan.
“Kawasan Lido bisa jadi kawasan wisata yang sangat menjanjikan, dari gunung all the way sampai dengan ke laut. Pembangunannya mudah sekali karena infrastruktur sudah ada semua. Tinggal bangun jalan tol ke pantai selatan, dan di tengahnya bisa dimanfaatkan sebagai kawasan industri,” jelasnya.
Dengan demikian, investor akan datang berbondong-bondong. Sehingga pemerintah tidak perlu investasi lagi. ITDC (Indonesia Tourism Development Corporation) tidak perlu lagi keluar uang. “Ada third party dari luar maupun dalam negeri yang siap. Saya yakin seyakin-yakinnya kawasan ini akan berkembang pesat,” tandasnya.
Wakil Menteri (Wamen) Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo optimistis sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) bangkit pasca pandemi Covid-19. Pasalnya, meski badai pandemi masih menghantam dunia, sektor pariwisata sejatinya memiliki peluang besar untuk dikembangkan.
Berkaca dari data pegerakan wisatawan mancanegara (wisman) di tahun 2019, jumlah kunjungan wisman ke Indonesia menunjukkan tren yang sangat positif hingga menyentuh angka 16,11 juta wisatawan dengan perolehan devisa hingga Rp280 triliun. “Dan ini sebenarnya bisa dikembangkan lagi mengingat di ASEAN sendiri pada tahun yang sama mencatat 133,1 juta kunjungan wisman,” ujarnya.
Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo mengatakan pihaknya sempat mendiskusikan pengembangan kawasan Lido kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) beberapa waktu lalu. “Dulu saya pernah bicara dengan bapak Presiden, Lido itu bisa dikembangkan sampai ke Pantai Selatan. Jadi silakan bila ingin diberikan kepada yang lain, yang mau investasi. Kita sama-sama bangun di sini,” kata Hary Tanoesoedibjo saat menghadiri acara peletakkan batu pertama Movieland Lido City, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (13/2) lalu.
Lebih lanjut Hary menjelaskan, bila KEK Lido benar-benar digarap secara maksimal, akan ada banyak peluang pariwisata dan ekonomi kreatif yang bisa didapatkan. Apalagi dari segi infrastruktur, kawasan Lido memang sudah cukup memumpuni.
Sebagai gambaran singkat, kawasan ini memiliki luas lebih dari 2.000 hektare yang membentang hingga ke objek wisata Pelabuhan Ratu di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Dalam arti lain, wisatawan yang mengunjungi kawasan ini tak akan hanya disuguhi panorama pegunungan yang memesona, tetapi juga dapat menikmati eksotisme pantai selatan.
“Kawasan Lido bisa jadi kawasan wisata yang sangat menjanjikan, dari gunung all the way sampai dengan ke laut. Pembangunannya mudah sekali karena infrastruktur sudah ada semua. Tinggal bangun jalan tol ke pantai selatan, dan di tengahnya bisa dimanfaatkan sebagai kawasan industri,” jelasnya.
Dengan demikian, investor akan datang berbondong-bondong. Sehingga pemerintah tidak perlu investasi lagi. ITDC (Indonesia Tourism Development Corporation) tidak perlu lagi keluar uang. “Ada third party dari luar maupun dalam negeri yang siap. Saya yakin seyakin-yakinnya kawasan ini akan berkembang pesat,” tandasnya.
Wakil Menteri (Wamen) Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo optimistis sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) bangkit pasca pandemi Covid-19. Pasalnya, meski badai pandemi masih menghantam dunia, sektor pariwisata sejatinya memiliki peluang besar untuk dikembangkan.
Berkaca dari data pegerakan wisatawan mancanegara (wisman) di tahun 2019, jumlah kunjungan wisman ke Indonesia menunjukkan tren yang sangat positif hingga menyentuh angka 16,11 juta wisatawan dengan perolehan devisa hingga Rp280 triliun. “Dan ini sebenarnya bisa dikembangkan lagi mengingat di ASEAN sendiri pada tahun yang sama mencatat 133,1 juta kunjungan wisman,” ujarnya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda