Simak! Jurus Menristek Setop Banjir Impor Alkes
Rabu, 17 Februari 2021 - 17:13 WIB
JAKARTA - Pandemi Covid-19 hampir satu tahun melanda seluruh dunia termasuk Indonesia. Hal tersebut membuat impor alat kesehatan semakin tinggi sehingga dituntut adanya perubahan besar, salah satunya semakin banyak riset dan inovasi.
Menteri Riset dan Teknologi/ Kepala Badan Riset Nasional (Menristek/BRIN) Bambang Brodjonegoro sebagian besar alat kesehatan (Alkes) adalah impor seperti alat canggih hingga yang sederhana. Seperti ventilator masih diimpor sehingga harganya mahal. Sebab itu, dengan adanya inovasi dari dalam negeri ventilator yang harganya menjadi lebih terjangkau.
"Kita ketahui beberapa alat untuk swab tes dari luar negeri itu yang berbentuk sederhana bisa dibuat di dalam negeri. Dengan pandemi ini, semua bisa dibuat di Indonesia," ujar dia dalam acara IDX Channel, Kamis (17/2/2021).
Pihaknya mendorong para peneliti dan akademisi di Tanah Air mampu melahirkan inovasi baru substitusi impor sehingga mengurangi ketergantungan bangsa Indonesia terhadap impor. "Jadi kegiatan riset dan pengembangan ini diharapkan mengganti substitusi impor dengan alat dan pendekatan yang berbeda dengan produk yang diimpor, namun fungsinya sama," ungkap dia.
Dia berharap, berbagai produk inovasi ke depan benar-benar dapat meningkatkan daya saing Indonesia. "Dan membawa Indonesia keluar dari ketergantungan terhadap barang impor," tandas dia.
Menteri Riset dan Teknologi/ Kepala Badan Riset Nasional (Menristek/BRIN) Bambang Brodjonegoro sebagian besar alat kesehatan (Alkes) adalah impor seperti alat canggih hingga yang sederhana. Seperti ventilator masih diimpor sehingga harganya mahal. Sebab itu, dengan adanya inovasi dari dalam negeri ventilator yang harganya menjadi lebih terjangkau.
"Kita ketahui beberapa alat untuk swab tes dari luar negeri itu yang berbentuk sederhana bisa dibuat di dalam negeri. Dengan pandemi ini, semua bisa dibuat di Indonesia," ujar dia dalam acara IDX Channel, Kamis (17/2/2021).
Pihaknya mendorong para peneliti dan akademisi di Tanah Air mampu melahirkan inovasi baru substitusi impor sehingga mengurangi ketergantungan bangsa Indonesia terhadap impor. "Jadi kegiatan riset dan pengembangan ini diharapkan mengganti substitusi impor dengan alat dan pendekatan yang berbeda dengan produk yang diimpor, namun fungsinya sama," ungkap dia.
Dia berharap, berbagai produk inovasi ke depan benar-benar dapat meningkatkan daya saing Indonesia. "Dan membawa Indonesia keluar dari ketergantungan terhadap barang impor," tandas dia.
(nng)
tulis komentar anda