BLK Bisa Ciptakan Hubungan Saling Menguntungkan dengan Pengusaha
Kamis, 18 Februari 2021 - 20:18 WIB
JAKARTA - Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah kembali mengingatkan pentingnya membangun sinergi dan kolaborasi antara balai latihan kerja (BLK) dengan stakeholders, khususnya dari dunia usaha dan industri sebagai pengguna tenaga kerja.
"Saya kembali mengingatkan bahwa membangun kolaborasi antara BLK dan dunia usaha itu sangatlah penting," kata Menaker Ida pada acara pembukaan Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) Tahap I di BBPLK Bekasi, Jawa Barat, Kamis (18/2/2021).
Menurut Menaker Ida, dengan dilakukannya sinergi, maka dapat dipastikan nantinya peserta lulusan pelatihan yang telah sesuai dengan kebutuhan industri lebih mudah terserap. Pada akhirnya, program pelatihan vokasi akan mengurangi biaya pelatihan/training dan investasi SDM bagi industri, sehingga tercipta simbiosis mutualisme antara BLK dan industri. ( Baca juga:Industri Hilirisasi Nikel Dinilai Belum Siap )
Bentuk sinergi dan kolaborasi yang dapat dilakukan, katanya, antara lain mengenai informasi pasar kerja, pengembangan kurikulum dan pengajaran, pengembangan standar kompetensi kerja dan kualifikasi nasional, sertifikasi kompetensi, On the Job Training (OJT), peningkatan keterampilan wirausaha, dan pengembangan training center di industri.
Ia mengemukakan, dalam upaya memperkuat pelatihan vokasi sebagai program unggulan peningkatan kualitas SDM Indonesia, Kemnaker menjadikan program transformasi BLK sebagai salah satu lompatan besar yang dilaksanakan pada saat ini. Sementara arah kebijakan program ini adalah mengubah secara total BLK sebagai Balai Pelatihan Vokasi yang menjadi pusat pengembangan kompetensi dan produktivitas tenaga kerja yang berdaya saing di tingkat nasional dan internasional. ( Baca juga:Warga Palestina di Tepi Barat Sambut Gembira Hujan Salju Langka )
Ia mengatakan, salah satu agenda dari program ini adalah redesain pelatihan untuk merespons tantangan ketenagakerjaan lokal, nasional, dan Internasional. Ke depan, akan terus dilakukan penguatan SDM instruktur, peningkatan kualitas dan kurikulum pelatihan, pengembangan kurikulum dan SKKNI berbasis kebutuhan industri, serta peningkatan pengakuan atas kompetensi lulusan.
"Agenda lainnya dari transformasi BLK yaitu meningkatkan kemitraan dan kolaborasi dengan stakeholders dalam rangka memperkuat kinerja BLK," ucapnya.
"Saya kembali mengingatkan bahwa membangun kolaborasi antara BLK dan dunia usaha itu sangatlah penting," kata Menaker Ida pada acara pembukaan Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) Tahap I di BBPLK Bekasi, Jawa Barat, Kamis (18/2/2021).
Menurut Menaker Ida, dengan dilakukannya sinergi, maka dapat dipastikan nantinya peserta lulusan pelatihan yang telah sesuai dengan kebutuhan industri lebih mudah terserap. Pada akhirnya, program pelatihan vokasi akan mengurangi biaya pelatihan/training dan investasi SDM bagi industri, sehingga tercipta simbiosis mutualisme antara BLK dan industri. ( Baca juga:Industri Hilirisasi Nikel Dinilai Belum Siap )
Bentuk sinergi dan kolaborasi yang dapat dilakukan, katanya, antara lain mengenai informasi pasar kerja, pengembangan kurikulum dan pengajaran, pengembangan standar kompetensi kerja dan kualifikasi nasional, sertifikasi kompetensi, On the Job Training (OJT), peningkatan keterampilan wirausaha, dan pengembangan training center di industri.
Ia mengemukakan, dalam upaya memperkuat pelatihan vokasi sebagai program unggulan peningkatan kualitas SDM Indonesia, Kemnaker menjadikan program transformasi BLK sebagai salah satu lompatan besar yang dilaksanakan pada saat ini. Sementara arah kebijakan program ini adalah mengubah secara total BLK sebagai Balai Pelatihan Vokasi yang menjadi pusat pengembangan kompetensi dan produktivitas tenaga kerja yang berdaya saing di tingkat nasional dan internasional. ( Baca juga:Warga Palestina di Tepi Barat Sambut Gembira Hujan Salju Langka )
Ia mengatakan, salah satu agenda dari program ini adalah redesain pelatihan untuk merespons tantangan ketenagakerjaan lokal, nasional, dan Internasional. Ke depan, akan terus dilakukan penguatan SDM instruktur, peningkatan kualitas dan kurikulum pelatihan, pengembangan kurikulum dan SKKNI berbasis kebutuhan industri, serta peningkatan pengakuan atas kompetensi lulusan.
"Agenda lainnya dari transformasi BLK yaitu meningkatkan kemitraan dan kolaborasi dengan stakeholders dalam rangka memperkuat kinerja BLK," ucapnya.
(uka)
tulis komentar anda