Antisipasi Kuota Dibuka, Jamaah Haji Prioritas Dapat Jatah Vaksin
Senin, 22 Februari 2021 - 15:20 WIB
JAKARTA - Kementerian Agama (Kemenag) sudah memvalidasi data para calon jamaah haji untuk mendapatkan prioritas vaksinasi Covid-19 guna antisipasi kuota kembali dibuka. Sekretaris Jenderal DPP Amphuri Mohammad Farid Aljawi mengatakan bahwa pihaknya mengapresiasi langkah pemerintah untuk memvaksin awal para calon jamaah haji yang sudah masuk dan mendaftar sejak tahun lalu.
"Dua bulan lalu, kami bersurat kepada pemerintah agar jamaah yang sudah masuk porsi haji tahun ini, artinya antrian tahun lalu, supaya divaksin lebih awal tidak menunggu ketentuan pemerintah, berdasarkan statement departemen kesehatan," ujar Farid dalam IDX Channel Market Review Live di Jakarta, Senin(22/2/2021).
Dia menyampaikan, hal ini penting karena persiapan haji memakan waktu lama, sekitar 3-4 bulan. Berdasarkan data yang diterima Amphuri, sebanyak 14 ribu jamaah haji khusus sudah masuk di daftar prioritas dari 158 ribu.
"Tentunya masyarakat harus tahu bahwasanya haji khusus ini ya sesuai dengan UU, sekitar 8% dari total kuota 231 ribu. Artinya sekitar 17.680, yang sudah terverifikasi 14 ribu, itu belum termasuk petugas," terang Farid.
Menurut perhitungan, sisanya ada sekitar 3 ribuan orang. Untuk petugas sendiri kuotanya 2 ribuan, yang berarti ada 1 ribu lebih yang belum terverifikasi. "Ini mungkin masih update data kependudukan, seperti nama, alamat lengkap, dan data lainnya masih dalam tahap verifikasi di Kemenag," tambah Farid.
Untuk jamaah haji reguler, dia menegaskan bahwa pemerintah yang berhak memberikan statement bagi masyarakat. Amphuri hanya memberikan kepada jamaah haji khusus sesuai ketentuan pemerintah. "Dari 158 ribu yang sudah divalidasi, tentunya di hari biasa totalnya sekitar 148 ribu," ucapnya.
Untuk mekanisme prioritas, berdasarkan hasil pertemuan AMPHURI dengan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas, kriterianya akan diumumkan langsung oleh Yaqut pada tanggal 8 Maret mendatang.
"Tentunya ini menunggu pengumuman resmi dari pemerintah Arab Saudi. Pemerintah, dalam hal ini Kemenag, membentuk tim khusus penanganan haji yang akan memverifikasi data jamaah berdasarkan usia, kesehatan, dan pertimbangan lainnya," pungkasnya.
Baca Juga
"Dua bulan lalu, kami bersurat kepada pemerintah agar jamaah yang sudah masuk porsi haji tahun ini, artinya antrian tahun lalu, supaya divaksin lebih awal tidak menunggu ketentuan pemerintah, berdasarkan statement departemen kesehatan," ujar Farid dalam IDX Channel Market Review Live di Jakarta, Senin(22/2/2021).
Dia menyampaikan, hal ini penting karena persiapan haji memakan waktu lama, sekitar 3-4 bulan. Berdasarkan data yang diterima Amphuri, sebanyak 14 ribu jamaah haji khusus sudah masuk di daftar prioritas dari 158 ribu.
"Tentunya masyarakat harus tahu bahwasanya haji khusus ini ya sesuai dengan UU, sekitar 8% dari total kuota 231 ribu. Artinya sekitar 17.680, yang sudah terverifikasi 14 ribu, itu belum termasuk petugas," terang Farid.
Menurut perhitungan, sisanya ada sekitar 3 ribuan orang. Untuk petugas sendiri kuotanya 2 ribuan, yang berarti ada 1 ribu lebih yang belum terverifikasi. "Ini mungkin masih update data kependudukan, seperti nama, alamat lengkap, dan data lainnya masih dalam tahap verifikasi di Kemenag," tambah Farid.
Untuk jamaah haji reguler, dia menegaskan bahwa pemerintah yang berhak memberikan statement bagi masyarakat. Amphuri hanya memberikan kepada jamaah haji khusus sesuai ketentuan pemerintah. "Dari 158 ribu yang sudah divalidasi, tentunya di hari biasa totalnya sekitar 148 ribu," ucapnya.
Untuk mekanisme prioritas, berdasarkan hasil pertemuan AMPHURI dengan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas, kriterianya akan diumumkan langsung oleh Yaqut pada tanggal 8 Maret mendatang.
"Tentunya ini menunggu pengumuman resmi dari pemerintah Arab Saudi. Pemerintah, dalam hal ini Kemenag, membentuk tim khusus penanganan haji yang akan memverifikasi data jamaah berdasarkan usia, kesehatan, dan pertimbangan lainnya," pungkasnya.
(fai)
tulis komentar anda