Tinjau Lumbung Pangan di NTT, Jokowi: Kita Harus Ngomong Apa Adanya
Selasa, 23 Februari 2021 - 11:53 WIB
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) . Salah satu agenda kunjungannya adalah meninjau lumbung pangan atau food estate di Kabupaten Sumba Tengah NTT.
“Hari ini saya melakukan kunjungan kerja untuk melihat lumbung pangan, food estate, yang ada di Kabupaten Sumba Tengah Provinsi NTT, Nusa Tenggara Timur,” katanya dalam keterangan persnya, Selasa (23/2/2021). ( Baca juga:Jokowi Bertolak ke NTT Tinjau Food Estate hingga Resmikan Bendungan Napun Gete )
Jokowi memiliki alasan khusus mengapa lumbung pangan dibangun di Sumba Tengah NTT. Di antaranya angka kemiskinan yang tinggi dan perlu adanya peningkatan produksi pertanian di NTT.
“Kenapa dikerjakan di NTT, khususnya di kabupaten Sumba Tengah? Karena memang kita harus ngomong apa adanya Pak Bupati, Pak Gub. Data yang saya miliki 34% kemiskinan ada di sini,” ujarnya.
Jokowi menginginkan agar panen padi di NTT bisa dua kali dalam setahun. Alhasil, pasokan pangan di daerah semakin besar.
“Dan panen yang ada di Sumba Tengah masih setahun baru sekali, yaitu padi. Dan kita ingin mengelola agar satu tahun bisa dua kali panen padi dan sekali panen jagung atau kedelai,” ujarnya. ( Baca juga:Elektabilitas Ganjar dan Anies Dipengaruhi Kinerja Jokowi, Kok Bisa? )
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menuturkan saat ini baru 5.000 hektare yang dibangun untuk lumbung pangan. 3.000 hektare ditanam padi, dan sisanya 2.000 hektare ditanam jagung.
“Tapi ke depan akan diperluas lagi dengan keluasan 10.000 hektare. Yang nantinya dibagi 5.600 hektare untuk padi dan 4.400 untuk jagung,” pungkasnya.
“Hari ini saya melakukan kunjungan kerja untuk melihat lumbung pangan, food estate, yang ada di Kabupaten Sumba Tengah Provinsi NTT, Nusa Tenggara Timur,” katanya dalam keterangan persnya, Selasa (23/2/2021). ( Baca juga:Jokowi Bertolak ke NTT Tinjau Food Estate hingga Resmikan Bendungan Napun Gete )
Jokowi memiliki alasan khusus mengapa lumbung pangan dibangun di Sumba Tengah NTT. Di antaranya angka kemiskinan yang tinggi dan perlu adanya peningkatan produksi pertanian di NTT.
“Kenapa dikerjakan di NTT, khususnya di kabupaten Sumba Tengah? Karena memang kita harus ngomong apa adanya Pak Bupati, Pak Gub. Data yang saya miliki 34% kemiskinan ada di sini,” ujarnya.
Jokowi menginginkan agar panen padi di NTT bisa dua kali dalam setahun. Alhasil, pasokan pangan di daerah semakin besar.
“Dan panen yang ada di Sumba Tengah masih setahun baru sekali, yaitu padi. Dan kita ingin mengelola agar satu tahun bisa dua kali panen padi dan sekali panen jagung atau kedelai,” ujarnya. ( Baca juga:Elektabilitas Ganjar dan Anies Dipengaruhi Kinerja Jokowi, Kok Bisa? )
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menuturkan saat ini baru 5.000 hektare yang dibangun untuk lumbung pangan. 3.000 hektare ditanam padi, dan sisanya 2.000 hektare ditanam jagung.
“Tapi ke depan akan diperluas lagi dengan keluasan 10.000 hektare. Yang nantinya dibagi 5.600 hektare untuk padi dan 4.400 untuk jagung,” pungkasnya.
(uka)
Lihat Juga :
tulis komentar anda