KKP Gandeng Perusahaan Kosmetik Kembangkan Turunan Rumput Laut
Sabtu, 06 Maret 2021 - 18:59 WIB
JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mencatat Indonesia menjadi eksportir rumput laut terbesar di dunia. Presentasenya berada di angka 25% dari jumlah ekspor bahan mentah tersebut.
Kepala Badan Riset Sumber Daya Manusia (BRSDM) KKP Syarief Widjaja mengatakan, meski Indonesia menjadi eksportir rumput laut terbesar di dunia, namun Indonesia belum menyentuh proses hilirisasi. ( Baca juga:Usut Rancangan Permen Ekspor Benur, KPK Gali Keterangan Effendi Gazali )
"Indonesia termasuk pengekspor rumput laut terbesar di dunia. 25% rumput laut di dunia itu dari kita. Menariknya kita mengekspor dalam bentuk mentah," ujar dia dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Sabtu (6/3/2021).
KPP sendiri tengah membahas kerja sama dengan sejumlah perusahaan kosmetik atau kecantikan seperti Martha Tilaar dan Mustika Ratu. Kerja sama tersebut untuk mengeksplorasi karaginan (getah) rumput laut yang menjadi bahan dasar pembuatan kosmetik.
"Saya baru saja bekerja sama dengan Martha Tilaar dan Mustika Ratu untuk menarik karaginan turunan dari rumput laut itu sebagai bagian dari kosmetik," katanya.
Saat ini produsen kosmetik dalam negeri masih mengandalkan impor karaginan dari China. Padahal, bahan bakunya di China bersumber dari rumput laut di Indonesia. "Masih impor dari China. Padahal bahan bakunya impor dari Indonesia, dikirim ke China, masuk sebagai karaginan, dan dimanfaatkan untuk kosmetik," katanya. ( Baca juga:Skuter Listrik Taiwan, dari Baterai Kosong Jadi Penuh Kurang dari Semenit )
KKP ingin mendorong pengolahan rumput laut menjadi beraneka ragam produk bernilai tambah dan bernilai jual tinggi. Pada 2019 tercatat nilai ekspor rumput laut Indonesia mencapai USD324,84 juta atau tumbuh 11,31% dibandingkan tahun 2018 yang sebesar USD291,83 juta. Dalam kurun waktu 2014-2019, rata-rata ekspor rumput laut nasional juga tercatat tumbuh 6,5% per tahun.
Kepala Badan Riset Sumber Daya Manusia (BRSDM) KKP Syarief Widjaja mengatakan, meski Indonesia menjadi eksportir rumput laut terbesar di dunia, namun Indonesia belum menyentuh proses hilirisasi. ( Baca juga:Usut Rancangan Permen Ekspor Benur, KPK Gali Keterangan Effendi Gazali )
"Indonesia termasuk pengekspor rumput laut terbesar di dunia. 25% rumput laut di dunia itu dari kita. Menariknya kita mengekspor dalam bentuk mentah," ujar dia dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Sabtu (6/3/2021).
KPP sendiri tengah membahas kerja sama dengan sejumlah perusahaan kosmetik atau kecantikan seperti Martha Tilaar dan Mustika Ratu. Kerja sama tersebut untuk mengeksplorasi karaginan (getah) rumput laut yang menjadi bahan dasar pembuatan kosmetik.
"Saya baru saja bekerja sama dengan Martha Tilaar dan Mustika Ratu untuk menarik karaginan turunan dari rumput laut itu sebagai bagian dari kosmetik," katanya.
Saat ini produsen kosmetik dalam negeri masih mengandalkan impor karaginan dari China. Padahal, bahan bakunya di China bersumber dari rumput laut di Indonesia. "Masih impor dari China. Padahal bahan bakunya impor dari Indonesia, dikirim ke China, masuk sebagai karaginan, dan dimanfaatkan untuk kosmetik," katanya. ( Baca juga:Skuter Listrik Taiwan, dari Baterai Kosong Jadi Penuh Kurang dari Semenit )
KKP ingin mendorong pengolahan rumput laut menjadi beraneka ragam produk bernilai tambah dan bernilai jual tinggi. Pada 2019 tercatat nilai ekspor rumput laut Indonesia mencapai USD324,84 juta atau tumbuh 11,31% dibandingkan tahun 2018 yang sebesar USD291,83 juta. Dalam kurun waktu 2014-2019, rata-rata ekspor rumput laut nasional juga tercatat tumbuh 6,5% per tahun.
(uka)
Lihat Juga :
tulis komentar anda