PLN Kelola 7 PLTP, Nilai Asetnya Capai Rp12,3 Triliun
Jum'at, 12 Maret 2021 - 16:57 WIB
JAKARTA - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN mencatat, ada tujuh Pembangkit Listrik Panas Bumi (PLTP) dengan total kapasitas 572 MW yang dikelola perseroan saat ini. PLTP tersebut dengan nilai aset sebesar Rp12,3 triliun per 31 Desember 2020
Manajemen perseroan mengakui akan tetap konsisten untuk meningkatkan penggunaan energi bersih ini dengan mengelola pembangkit berbasis panas bumi .
"Hingga saat ini, PLN Group telah mengelola tujuh Pembangkit Listrik Panas Bumi (PLTP) dengan total kapasitas 572 MW," ujar Executive Vice President Komunikasi Korporat dan CSR PLN, Agung Murdifi, Jumat (12/3/2021).
Adapun tujuh PLTP yang dikelola adalah PLTP Ulubelu, Lahendong, Ulumbu, Mataloko, Drajat, Gunung Salak dan Kamojang. Saat ini PLTP Kamojang juga telah tersertifikasi Renewable Energy Certificate (REC).
Sampai dengan Tahun 2030 nanti, PLN berencana akan mengembangkan panas bumi dengan total kapasitas sekitar 725 MW. Ke depannya, total portofolio pengelolaan panas bumi akan mencapai kurang lebih 1.297 MW pada tahun 2030.
“Kami yakin PLN akan mampu meningkatkan bauran Energi Baru Terbarukan sebesar 23% pada tahun 2030 dengan serius mengelola panas bumi. Karena PLN berpengalaman mengelola PLTP dan sudah mendapatkan dukungan dari berbagai lembaga pendanaan multilateral dalam pembiayaannya,” katanya.
Atas capaian itu, PLN meraih penghargaan pada gelaran perdana Renewable Energy Markets (REM™?) Asia Awards. Penghargaan diberikan atas upaya PLN yang membangun dan pengadaan energi hijau di Asia melalui renewable products services.
Manajemen perseroan mengakui akan tetap konsisten untuk meningkatkan penggunaan energi bersih ini dengan mengelola pembangkit berbasis panas bumi .
"Hingga saat ini, PLN Group telah mengelola tujuh Pembangkit Listrik Panas Bumi (PLTP) dengan total kapasitas 572 MW," ujar Executive Vice President Komunikasi Korporat dan CSR PLN, Agung Murdifi, Jumat (12/3/2021).
Adapun tujuh PLTP yang dikelola adalah PLTP Ulubelu, Lahendong, Ulumbu, Mataloko, Drajat, Gunung Salak dan Kamojang. Saat ini PLTP Kamojang juga telah tersertifikasi Renewable Energy Certificate (REC).
Sampai dengan Tahun 2030 nanti, PLN berencana akan mengembangkan panas bumi dengan total kapasitas sekitar 725 MW. Ke depannya, total portofolio pengelolaan panas bumi akan mencapai kurang lebih 1.297 MW pada tahun 2030.
“Kami yakin PLN akan mampu meningkatkan bauran Energi Baru Terbarukan sebesar 23% pada tahun 2030 dengan serius mengelola panas bumi. Karena PLN berpengalaman mengelola PLTP dan sudah mendapatkan dukungan dari berbagai lembaga pendanaan multilateral dalam pembiayaannya,” katanya.
Baca Juga
Atas capaian itu, PLN meraih penghargaan pada gelaran perdana Renewable Energy Markets (REM™?) Asia Awards. Penghargaan diberikan atas upaya PLN yang membangun dan pengadaan energi hijau di Asia melalui renewable products services.
tulis komentar anda