Imbal Hasil Surat Utang AS Masih Jadi Sentimen Investor
Senin, 15 Maret 2021 - 21:44 WIB
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,53% di level 6.324,26 pada penutupan perdagangan, Senin (15/3). IHSG sempat menguat di sesi pertama di level 6.387,73 namun akhirnya ditutup terkoreksi.
Investment Banking Panin Sekuritas Indra Then mengatakan, investor masih dibayangi lonjakan imbal hasil (yield) surat utang pemerintah Amerika Serikat (US Treasury) yang pada hari Jumat lalu naik menjadi 1.642%, tertinggi sejak Februari 2020.
Lonjakan imbal hasil surat utang pemerintah AS ini turut mengerek nilai tukar mata uang dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama dunia. "Pelemahan IHSG ini masih terkait imbal hasil US Treasury yang mana pergerakannya masih volatile. Dampaknya kita lihat rupiah volatile juga diimbangi dengan arus net sell asing di pasar kita utamanya," ujarnya pada closing market IDX Channel, Senin (15/3/2021).
Dia melanjutkan, dalam jangka pendek tren ini akan berlanjut sehingga IHSG berpotensi sideways. "Mungkin tren akan berlanjut sampai 1-2 pekan ke depan," ungkapnya.
Investment Banking Panin Sekuritas Indra Then mengatakan, investor masih dibayangi lonjakan imbal hasil (yield) surat utang pemerintah Amerika Serikat (US Treasury) yang pada hari Jumat lalu naik menjadi 1.642%, tertinggi sejak Februari 2020.
Lonjakan imbal hasil surat utang pemerintah AS ini turut mengerek nilai tukar mata uang dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama dunia. "Pelemahan IHSG ini masih terkait imbal hasil US Treasury yang mana pergerakannya masih volatile. Dampaknya kita lihat rupiah volatile juga diimbangi dengan arus net sell asing di pasar kita utamanya," ujarnya pada closing market IDX Channel, Senin (15/3/2021).
Baca Juga
Dia melanjutkan, dalam jangka pendek tren ini akan berlanjut sehingga IHSG berpotensi sideways. "Mungkin tren akan berlanjut sampai 1-2 pekan ke depan," ungkapnya.
(ind)
tulis komentar anda