Pandemi Ganggu Upaya RI Keluar dari Middle Income Trap
Selasa, 16 Maret 2021 - 16:37 WIB
JAKARTA - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) telah mengeluarkan Visi Indonesia pada 2045 sebagai negara yang maju yang keluar dari jebakan negara berpendapatan menengah atau middle income trap.
Untuk meraih hal tersebut ada serangkaian hal yang harus dicapai, salah satunya pertumbuhan domestik bruto (PDB) Indonesia dipatok mencapai USD13,162 per kapita pada 2036. Namun, target tersebut harus dikoreksi kembali, sebab adanya pandemi Covid-19 membuat visi pemerintah tersebut terganggu.
"Kita menargetkan perekonomian Indonesia pada 2036 apabila pertumbuhan ekonomi kita setiap tahunnya mendekati 6 persen, maka setidaknya kita sudah masuk di high economies country dengan tingkat pendapatan yang sudah lulus dari middle income trap. Tapi karena ada pandemi Covid-19 tingkat pertumbuhan ekonomi kita bergeser sehingga perlu ada koreksi kembali," kata Menteri PPN/Bappenas Suharso Monoarfa dalam seminar secara virtual, Selasa (16/3/2021).
Dia menjelaskan, target PDB sebesar USD13,162 per kapita dapat tercapai apabila pertumbuhan ekonomi rata-rata di angka 6 persen, dan pertumbuhan sektor manufaktur berada di kisaran 6,3 persen, serta kontribusi manufaktur ke PDB 26 persen, dan jika pertumbuhan sektor pertanian rata-rata 3,1 persen. "Tapi target USD13,162 itu harus di koreksi karena pandemi dan tentunya akan di bawah itu," jelasnya.
Dia mengatakan, sesungguhnya pada awal 2020, Indonesia sudah masuk di upper middle income country dengan menembus PDB sekitar USD4.100. Namun, karena pandemi Indonesia harus kembali lagi ke lower middle income. "Kita terkoreksi USD3.900 kalo tingkat pertumbuhan ekonomi kita hanya seperti hari ini tentu sulit mencapai angka USD13.000," jelasnya.
Untuk meraih hal tersebut ada serangkaian hal yang harus dicapai, salah satunya pertumbuhan domestik bruto (PDB) Indonesia dipatok mencapai USD13,162 per kapita pada 2036. Namun, target tersebut harus dikoreksi kembali, sebab adanya pandemi Covid-19 membuat visi pemerintah tersebut terganggu.
"Kita menargetkan perekonomian Indonesia pada 2036 apabila pertumbuhan ekonomi kita setiap tahunnya mendekati 6 persen, maka setidaknya kita sudah masuk di high economies country dengan tingkat pendapatan yang sudah lulus dari middle income trap. Tapi karena ada pandemi Covid-19 tingkat pertumbuhan ekonomi kita bergeser sehingga perlu ada koreksi kembali," kata Menteri PPN/Bappenas Suharso Monoarfa dalam seminar secara virtual, Selasa (16/3/2021).
Dia menjelaskan, target PDB sebesar USD13,162 per kapita dapat tercapai apabila pertumbuhan ekonomi rata-rata di angka 6 persen, dan pertumbuhan sektor manufaktur berada di kisaran 6,3 persen, serta kontribusi manufaktur ke PDB 26 persen, dan jika pertumbuhan sektor pertanian rata-rata 3,1 persen. "Tapi target USD13,162 itu harus di koreksi karena pandemi dan tentunya akan di bawah itu," jelasnya.
Dia mengatakan, sesungguhnya pada awal 2020, Indonesia sudah masuk di upper middle income country dengan menembus PDB sekitar USD4.100. Namun, karena pandemi Indonesia harus kembali lagi ke lower middle income. "Kita terkoreksi USD3.900 kalo tingkat pertumbuhan ekonomi kita hanya seperti hari ini tentu sulit mencapai angka USD13.000," jelasnya.
(ind)
tulis komentar anda