China Tak Terbendung di Dua Bulan Pertama 2021, Pemulihan Ekonomi Jalan Terus

Selasa, 16 Maret 2021 - 06:48 WIB
loading...
China Tak Terbendung...
Data utama ekonomi China melonjak drastis pada dua bulan pertama 2021, untuk menunjukkan tren pemulihan berkelanjutan ekonomi terbesar kedua di dunia. Foto/Dok
A A A
BEIJING - Data utama ekonomi China melonjak drastis pada dua bulan pertama 2021, untuk menunjukkan tren pemulihan berkelanjutan ekonomi terbesar kedua di dunia. Output industri China tumbuh 35,1% pada Januari dan Februari dibandingkan bulan yang sama tahun lalu.

Meski begitu angka yang memperlihatkan penguatan itu terdistorsi bila dibandingkan dengan 2020, ketika sebagian besar pabrik China dipaksa tutup akibat lockdown imbas Pandemi Covid-19. Tetapi data ekonomi yang baru saja dirilis mengalahkan ekspektasi para analis.



Melihat kembali ke tahun 2019 sebelum pandemi melanda mungkin memberikan gambaran yang lebih akurat tentang apa yang terjadi pada aktivitas ekonomi di China. Output industri naik 16,9% dibandingkan dengan dua bulan pertama 2019, menyoroti output yang lebih kuat.

Rebound permintaan asing telah membantu mendorong pertumbuhan ekspor lebih tinggi untuk China, dimana negeri berjuluk Tirai Bambu itu kerap dijuluki sebagai pabrik dunia. Pemerintah China telah menetapkan target pertumbuhan ekonomi tahunan yang sederhana untuk tahun 2021, yakni di atas 6%, meskipun analis memproyeksi bisa tumbuh mencapai sekitar 8%.

China merupakan satu-satunya ekonomi utama tahun lalu yang melaporkan pertumbuhan positif, dengan ekspansi 2,3%. Seorang juru bicara biro statistik China, Liu Aihua mengatakan, kepada wartawan bahwa ekonomi harus melanjutkan pemulihannya.

Namun, dia menerangkan masih ada ketidakseimbangan dalam pemulihan ekonomi ketika China perlu meningkatkan dukungan dalam hal konsumsi. Penjualan eceran, indikator ekonomi utama lainnya, naik 33,8% pada periode tersebut, meskipun tingkat pengangguran ada di angka 5,5% pada akhir Februari, naik dari 5,2% pada bulan Desember.



Para ekonom menerangkan ada dua penyebab ekonomi China berlari cepat, yakni dengan output industri yang kuat dan permintaan ekspor tetapi pemulihan konsumen yang tertinggal. Pemerintah China telah memberlakukan pembatasan perjalanan sebelum liburan Tahun Baru Imlek, yang jatuh pada Februari tahun ini. Hal ini berakibat menekan pengeluaran untuk kegiatan travel, restoran, dan rekreasi.

Namun, data penjualan ritel menunjukkan item dengan pertumbuhan teratas adalah perhiasan (naik 99%) dan mobil (naik 78%). "Barang-barang ini memberi tahu kami bahwa konsumen China menghabiskan uang merah dengan membeli barang mewah selama liburan Tahun Baru Imlek," kata Iris Pang, Kepala Ekonom untuk China Raya, di bank ING.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1982 seconds (0.1#10.140)