Duit Kartu Pra-Kerja Kebanyakan Dipakai buat Beli Makanan
Selasa, 16 Maret 2021 - 17:22 WIB
JAKARTA - Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana (PMO) Program Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari mengatakan bahwa manfaat Kartu Prakerja sudah dirasakan oleh para penerima. Dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR hari ini (16/3), Denni menjelaskan bahwa peserta Kartu Prakerja yang telah menerima insentif sebanyak 5,32 juta orang pada 2020 dan 269 ribu pada 2021.
"Insentif telah tersalurkan pada 2020 sebesar Rp13,35 triliun dan Rp161 miliar pada 2021. Ada 5.509.055 penerima efektif dari 5.987.674 yang ditetapkan," ucap Denni. ( Baca juga:Beli Kursus atau Pelatihan, Peserta Kartu Prakerja Bisa Dapat HP )
Bahkan, dia mengatakan bahwa Kartu Prakerja ini memiliki peran ganda di tengah pandemi. Selain menambah keterampilan peserta dengan membiayai pelatihan, program ini juga meningkatkan daya beli masyarakat.
"Dari insentif yang disalurkan, hasil survei kami menemukan bahwa 95% digunakan untuk bahan pangan," kata Denni.
Selain untuk bahan pangan, hasil survei menemukan dana insentif digunakan untuk membayar listrik (74%), modal usaha (70%), bensin dan solar (64%), dan paket internet (61%).
"Berdasarkan survei BPS, 88,9% penerima Kartu Prakerja mengatakan pelatihan meningkatkan keterampilan kerja mereka," tambah Denni.
Di dalam survei evaluasi oleh PMO yang dijawab 4 juta orang peserta, bentuknya adalah meningkatkan keterampilan dan soft skills (98%), meningkatkan produktivitas (93%), dan meningkatkan daya saing (89%). ( Baca juga:Tak Ikut Ikrar Setia ke AHY, Jhoni Allen: Saya Orang yang Punya Prinsip )
Dalam kesempatan tersebut, Denni juga memaparkan besaran manfaat dan ekosistem dalam program tersebut. Ada 165 lembaga pelatihan dengan 1701 jenis pelatihan, melibatkan tujuh platform digital, dan lima mitra pembayaran. Berbagai pelatihan disediakan dari teknologi informasi, sosial dan perilaku, keuangan, penjualan dan pemasaran, urban farming, hingga bahasa.
"Pelatihan telah dibeli pada 2020 sebanyak 5,51 juta dan 1,07 juta pada 2021. Telah selesai pelatihan pada 2020 adalah 5,33 juta orang dan 774 ribu orang pada 2021," pungkas Denni.
"Insentif telah tersalurkan pada 2020 sebesar Rp13,35 triliun dan Rp161 miliar pada 2021. Ada 5.509.055 penerima efektif dari 5.987.674 yang ditetapkan," ucap Denni. ( Baca juga:Beli Kursus atau Pelatihan, Peserta Kartu Prakerja Bisa Dapat HP )
Bahkan, dia mengatakan bahwa Kartu Prakerja ini memiliki peran ganda di tengah pandemi. Selain menambah keterampilan peserta dengan membiayai pelatihan, program ini juga meningkatkan daya beli masyarakat.
"Dari insentif yang disalurkan, hasil survei kami menemukan bahwa 95% digunakan untuk bahan pangan," kata Denni.
Selain untuk bahan pangan, hasil survei menemukan dana insentif digunakan untuk membayar listrik (74%), modal usaha (70%), bensin dan solar (64%), dan paket internet (61%).
"Berdasarkan survei BPS, 88,9% penerima Kartu Prakerja mengatakan pelatihan meningkatkan keterampilan kerja mereka," tambah Denni.
Di dalam survei evaluasi oleh PMO yang dijawab 4 juta orang peserta, bentuknya adalah meningkatkan keterampilan dan soft skills (98%), meningkatkan produktivitas (93%), dan meningkatkan daya saing (89%). ( Baca juga:Tak Ikut Ikrar Setia ke AHY, Jhoni Allen: Saya Orang yang Punya Prinsip )
Dalam kesempatan tersebut, Denni juga memaparkan besaran manfaat dan ekosistem dalam program tersebut. Ada 165 lembaga pelatihan dengan 1701 jenis pelatihan, melibatkan tujuh platform digital, dan lima mitra pembayaran. Berbagai pelatihan disediakan dari teknologi informasi, sosial dan perilaku, keuangan, penjualan dan pemasaran, urban farming, hingga bahasa.
"Pelatihan telah dibeli pada 2020 sebanyak 5,51 juta dan 1,07 juta pada 2021. Telah selesai pelatihan pada 2020 adalah 5,33 juta orang dan 774 ribu orang pada 2021," pungkas Denni.
(uka)
tulis komentar anda