Cari Pendanaan Rp5 Triliun, Bank BTN Rencanakan Rights Issue Tahun Depan
Rabu, 17 Maret 2021 - 09:03 WIB
JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) atau Bank BTN berencana memperkuat struktur permodalan melalui rights issue . Adapun pendanaan yang ditargetkan sebesar Rp5 triliun untuk mendorong kinerja perseroan dalam membangun program sejuta rumah.
Corporate Secretary Bank BTN, Ari Kurniaman mengatakan, rencana melakukan penguatan struktur permodalan (Tier-1 Capital) melalui Rights Issue akan dilakukan pada tahun 2022.
"Hal tersebut sesuai dengan Rencana Bisnis Bank BTN Tahun 2021-2023 untuk meningkatkan kapasitas dalam mendukung 'Program Sejuta Rumah Pemerintah' dan mendukung rencana pengembangan bisnis berbasis ekosistem perumahan," ujar Ari dikutip dari Keterbukaan Informasi BEI, Rabu (17/3/2021).
Dia menambahkan, pengembangan bisnis berbasis ekosistem perumahan akan dilakukan melalui penyertaan modal kepada beberapa bidang usaha yaitu penyertaan modal ventura/pembiayaan, Asuransi, Manajemen Investasi dan Spin Off Unit Usaha Syarah (UUS) Bank BTN.
"Namun sampai dengan saat ini, rencana rights issue dimaksud masih dalam proses usulan kepada Kementerian BUMN dan Kementerian Keuangan," ucapnya.
Dari kebutuhan sebanyak Rp5 triliun, Perseroan berharap pendanaan Rp3 triliun berasal dari pemegang saham dwiwarna dan Rp2 triliun dari saham publik.
Selain mendukung pembangunan sejuta rumah, Bank BTN juga membutuhkan modal untuk program lainnya seperti memperkuat akuisisi anorganik perusahaan modal ventura dan persiapan manager investasi dalam mendukung bisnis perusahaan dengan Tapera.
Corporate Secretary Bank BTN, Ari Kurniaman mengatakan, rencana melakukan penguatan struktur permodalan (Tier-1 Capital) melalui Rights Issue akan dilakukan pada tahun 2022.
"Hal tersebut sesuai dengan Rencana Bisnis Bank BTN Tahun 2021-2023 untuk meningkatkan kapasitas dalam mendukung 'Program Sejuta Rumah Pemerintah' dan mendukung rencana pengembangan bisnis berbasis ekosistem perumahan," ujar Ari dikutip dari Keterbukaan Informasi BEI, Rabu (17/3/2021).
Dia menambahkan, pengembangan bisnis berbasis ekosistem perumahan akan dilakukan melalui penyertaan modal kepada beberapa bidang usaha yaitu penyertaan modal ventura/pembiayaan, Asuransi, Manajemen Investasi dan Spin Off Unit Usaha Syarah (UUS) Bank BTN.
"Namun sampai dengan saat ini, rencana rights issue dimaksud masih dalam proses usulan kepada Kementerian BUMN dan Kementerian Keuangan," ucapnya.
Dari kebutuhan sebanyak Rp5 triliun, Perseroan berharap pendanaan Rp3 triliun berasal dari pemegang saham dwiwarna dan Rp2 triliun dari saham publik.
Selain mendukung pembangunan sejuta rumah, Bank BTN juga membutuhkan modal untuk program lainnya seperti memperkuat akuisisi anorganik perusahaan modal ventura dan persiapan manager investasi dalam mendukung bisnis perusahaan dengan Tapera.
(fai)
tulis komentar anda